Tiga Mobil Terbakar dalam Insiden Protes Taksi Reguler ke Uber di Afrika Selatan

Satu kendaraan Uber dan dua taksi lainnya dibakar di distrik bisnis utama Afrika Selatan pada Kamis malam waktu setempat menyusul perselisihan terkait tarif. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini kata Uber dan pihak kepolisian Jumat pagi.

Kendaraan yang dibakar berada di distrik kaya Sandton dekat stasiun Gautran, yang merupakan titik penjemputan taksi populer di mana sebelumnya sempat terjadi penyerangan kepada kendaraan Uber. Belum ada keterangan siapa pelaku pembakaran mobil-mobil tersebut.

Mitra pengemudi Uber di berbagai tempat di dunia menghadapi ancaman dan protes dari operator taksi reguler yang berdalih murahnya tarif dari Uber mendorong mereka gulung tikar.

“Semua pengemudi kendaraan yang dibakar berhasil menyelamatkan diri. Insiden ini diduga terkait dengan perkelahian antara taksi berargo dan Uber,” kata humas kepolisian Kapten Mavela Masondo yang dikutip Reuters. Mobil keempat ditemukan dalam keadaan pecah kaca belakangnya, kata Masondo.

Pada Jumat waktu setempat, kepolisian berpatroli di jalan sekitar stasiun Gautrain. Samantha Allenberg, kepala bidang komunikasi Uber untuk Afrika menyatakan hanya satu kendaraan yang dibakar yang milik pengemudi Uber. Satu mobil lainnya diduga berasal dari layanan transportasi daring yang lain, kata Allenberg.

“Kami sangat butuh pemerintah untuk berbuat lebih banyak lagi. Kekerasan dan intimidasi ini tidak bisa diterima,” jelas Allenberg.

Baca:

Uber telah menghadap kementerian transportasi dan badan penegak hukum berkali-kali terkait insiden serupa, ujar Allenberg. Rekaman dari mobil yang dibakar ini beredar di media sosial.

Menteri Transportasi Joe Maswanganyi mengatakan pihak yang melakukan aksi kekerasan dan intimidasi ini akan dibawa ke muka hukum.

Lebih dari 6000 kendaraan menggunakan aplikasi Uber untuk mencari konsumen di Afrika Selatan, di mana layanan mereka telah tumbuh dengan mulus sebab transportasi publik di sana tidak sanggup mengikuti pertumbuhan populasi di kota-kota.

Uber beroperasi di lebih 600 kota dan telah mendapat protes di Perancis, Brasil, dan Hungaria, dan mitra pengemudi Uber menerima ancaman atau serangan di Kenya, Kosta Rika, serta Australia.

(kumparan/tow)

Loading...