Kelola Manajemen Sekitar Stasiun, MRT Gandeng Go-Jek dan Grab

PT MRT Jakarta sedang menjajaki kerja sama dengan aplikator transportasi online seperti Go-Jek dan Grab untuk manajemen transportasi di sekitar stasiun-stasiun yang dibangun oleh MRT.

“Kami menjangkau transportasi operator online seperti Grab dan Go-Jek, kami ingin ajak untuk mengelola manajemen sekitar stasiun itu bagaimana,” ujar Direktur Utama MRT William Sabandar saat berkunjung ke kantor Transmedia, Rabu (06/06/2018).

Rincian kerja sama itu, kata Willy, sedang didalami lebih lanjut oleh para pihak. Selain dengan operator ojek online, MRT juga menggandeng transjakarta, KAI.

Dengan kerjasama ini, MRT bertujuan untuk memudahkan penumpang untuk menuju maupun keluar stasiun MRT. “Tetapi prinsipnya MRT jadi backbone transportasi.”

Baca Juga :  Bikin Geram, Customer Ngotot Minta Ojol Perempuan Antar Makanan ke Dalam Kamar Hotel

Ia mencontohkan, misal penumpang tinggal di kawasan Bintaro dan ingin menuju kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Untuk itu, si penumpang bisa menuju stasiun MRT yang ada di Lebak Bulus dengan menggunakan Go-Jek atau Grab. Nantinya, akan diatur sedemikian rupa agar penumpang tidak menggunakan kendaraan pribadi.

“Nanti dilihat bagaimana skema integrasinya, karena Grab dan Go-Jek ini kan tidak berharap jalur panjang tapi pendek-pendek saja. Nanti mungkin bisa di pengelolaan sekitar stasiunnya bagaimana, dan ticketing sistemnya,” ujarnya.

Kereta MRT Jakarta diperkirakan siap beroperasi mulai Maret 2019, untuk rute Lebak Bulus – Bunderan Hotel Indonesia. Berdasar hasil kajian konsultan internasional, diperkirakan dalam sehari MRT bisa mengangkut hingga 130 ribu penumpang. Harga yang disarankan adalah Rp 8.500 untuk 10 kilometer pertama, namun harga ini masih perlu didiskusikan oleh Pemda DKI Jakarta.

Baca Juga :  Grab Telat Membayarkan Cicilan Motor Mitra Driver ke BAF

(cnbcindonesia/tow)

Loading...