Upaya Gojek Mengajak Pelanggan Berikan Dampak Positif Bagi Lingkungan

Aksi GoTo dan pelanggan GoTo dalam mendukung program keberlanjutan (Dok. GoTo)

Gojek memperkuat posisi sebagai aplikasi andalan beraktivitas sehari-hari dengan menyediakan pilihan bagi pelanggannya untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

“Kami ingin mengajak pelanggan untuk bersama-sama memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan menyediakan fitur Pohon Kolektif GoGreener yang sejalan dengan fokus perusahaan dalam mencapai target Zero Emission (Nol Emisi) pada 2030 melalui upaya Reduce (pengurangan) dan Offset (penyerapan karbon)”, ungkap Head of Sustainability Grup GoTo, Tanah Sullivan.

Sejak peluncuran pertama fitur Pohon Kolektif GoGreener dalam layanan GoRide dan GoCar pada bulan Januari 2022, partisipasi pelanggan sudah mencapai lebih dari 320.000 dan berhasil menghasilkan penanaman lebih dari 100.000 pohon, mulai dari pohon bakau, trembesi, dan nangka dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

“Hanya dalam sembilan bulan, Pohon Kolektif GoGreener telah berhasil menanam lebih dari 100.000 pohon. Pencapaian ini dapat terwujud sejalan dengan komitmen Gojek untuk terus menjaga transparansi dalam menjalankan fitur Pohon Kolektif GoGreener, serta diimbangi dengan melakukan edukasi dan inovasi berkelanjutan dalam mendorong gaya hidup ramah lingkungan,” tambah Tanah.

Bertepatan dengan momentum World Tourism Day, Gojek bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mitra konservasi dan Jejakin, menyelenggarakan penanaman 40.000 pohon bakau di Taman Hutan Raya Mangrove, Pelabuhan Benoa Bali.

“Saya mengapresiasi Gojek dan Jejakin yang telah menyediakan pilihan bagi pelanggannya melakukan penyerapan jejak karbon melalui fitur Pohon Kolektif GoGreener. Saya meyakini fitur seperti Pohon Kolektif GoGreener ini sangat memudahkan masyarakat turut berpartisipasi dan berkontribusi terhadap target pengurangan emisi karbon 50% di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2035,” ucap Sandiaga Uno.

Sejak awal, Gojek berkomitmen untuk mengedepankan transparansi dengan memantau kontribusi pelanggan dan memastikan mereka memperoleh informasi yang lengkap dari setiap pohon yang mereka tanam.

Bekerja sama dengan Jejak.in, startup bidang lingkungan yang secara serius melakukan pemantauan melalui teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk selanjutnya dilaporkan kepada pelanggan melalui email secara berkala. Rangkaian teknologi seperti diameter sensor, water infiltrasi sensor dan soil and air sensor digunakan untuk; mengukur diameter pohon, mengukur daya serap tanah, mengukur kondisi tanah (kelembapan, suhu, pH, intensitas) serta kondisi udara (PM 2.5, PM 10, oksigen, dan karbondioksida) sehingga bisa diperoleh hasil laporan maksimal.

“Bagi kami transparansi menunjukkan keseriusan dalam menghormati setiap kontribusi pelanggan. Kami memastikan mereka mendapatkan informasi yang jelas, lengkap, dan berkala dari pohon yang telah ditanam,” ungkap Tanah.

Senada dengan Tanah, Arfan Arlanda, CEO Jejakin, menjelaskan bahwa transparansi untuk aksi iklim merupakan ‘harga’ mutlak dan sudah seharusnya perusahaan memperhatikan aspek ini. “Gojek telah menjadi perusahaan di industri yang secara serius memperhatikan aspek transparansi. Melalui teknologi yang kami kembangkan serta bantuan dari rekan-rekan konservasi di lapangan kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pelanggan,” ujar Arfan.

Inovasi dan strategi jangka panjang Gojek dalam bidang keberlanjutan semakin kuat dengan hadirnya fitur Pohon Kolektif GoGreener di GoFood. Sambil menjelajah puluhan juta ragam kuliner, pelanggan dapat menyerap jejak karbon langsung di dalam aplikasi. Pelanggan di seluruh Indonesia dapat mengaktifkan Pohon Kolektif GoGreener di GoFood dengan mengklik tombol ‘Mau’ di bawah ‘Ringkasan Pembayaran’. Setelahnya pelanggan dapat menggeser toggle atau tombol untuk mengaktifkan fiturnya.

“Di samping kemajuan yang telah kami buat, kami memahami masih banyak yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kami akan terus memanfaatkan solusi yang ada, berinovasi untuk solusi masa depan, dan menjalin kemitraan sinergis bersama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menghadirkan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk kehidupan sekarang, dan generasi mendatang,” ujar Tanah.

(tow) Artikel ini telah tayang di swa.co.id

Loading...