Tidak Lagi Terlihat di Jalanan, Begini Kondisi Taksi Express Saat Ini

Ilustrasi Taksi Express

Jika masyarakat populer dengan taksi Blue Bird, mungkin sebagian masyarakat tidak populer dengan Taksi Express. Perusahaan taksi yang dirintis oleh Peter Sondakh ini, sudah lama tak lagi terlihat lalu lalang di jalan Jakarta Depok atau Bekasi.

Taksi dengan armada yang identik berwarna putih ini pertama kali didirikan tahun 1981 sebagai sebuah perusahaan perdagangan dan distribusi dengan nama “PT Kasih Bhakti Utama”.

Barulah di tahun 1991, terjadi pengubahan nama perusahaan seiring arah bisnis dari perdagangan dan distributor menjadi transportasi darat sebagai taksi.

Pada tahun 2002, perusahaan menggerakkan bisnis usaha taksi dengan menerapkan skema kemitraan. Yang mana para pengemudi dapat mengoperasikan satu unit kendaraan milik perusahaan ini selama lima hingga tujuh tahun. Setelah melewati masa yang sudah ditentukan, kendaraan dapat menjadi milik pengemudi.

Selanjutnya, di tahun 2010, perusahaan mulai menyediakan layanan taksi premium, dan pada tahun 2012, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.

Akan tetapi, eksistensi Taksi Express di perkotaan rapuh. Setidaknya ada beberapa faktor penyebab Taksi Express hilang pamor, di antaranya masalah keuangan, keberadaan taksi online, hingga pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan taksi Express untuk tahun 2022 merugi Rp14,89 miliar jika dibandingkan 2021 yang masih mencatatkan laba Rp188,63 miliar. Kerugian terjadi karena pendapatan yang anjlok 59,4 persen menjadi Rp2,94 miliar pada 2022, dibanding tahun 2021 yang mencatat pendapatan Rp7,26 miliar.

Nasib Taksi Express Saat Ini

Meski berada di masa-masa pahit, Taksi Express hingga saat ini belum bangkrut atau pailit dalam berbisnis. Beberapa unit Taksi Express masih dapat terlihat di jalan, meski jumlah armadanya tidak lebih banyak dibandingkan Blue Bird.

Napas hidup Taksi Express mulai bangkit saat status PPKM akibat pandemi Covid-19, dicabut oleh pemerintah. Perusahaan yang menaungi Taksi Express berencana menambah armada bus pariwisata untuk membangkitkan lagi bisnis dari Express Transindo ini.

“Kami saat ini masih fokus mengoptimalkan bisnis yang ada. Untuk aksi korporasi memerlukan tindak lanjut atau perizinan dari pemegang saham mayoritas kami,” papar Direktur Utama PT Express Trasindo Utama, Johannes B E Triatmojo.

(tow) Artikel ini telah tayang di merdeka.com

Loading...