Terungkap, Selama Pandemi Gojek jadi Andalan Masyarakat dan Mitra di Solo

Gojek mengatakan bahwa per 2030 driver Gojek ditargetkan akan 100% memakai motor listrik. Foto: Gojek

Pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua telah mendorong masyarakat mencari jalan keluar untuk tetap dapat beraktivitas dalam keterbatasan mobilitas. Penggunaan aplikasi berbasis internet menjadi semakin luas, dan adaptasi teknologi menjadi suatu kebutuhan utama.

“Selama pandemi, saya banyak terbantu dengan adanya jasa ojek online untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk belanja kebutuhan pokok, beli makanan jadi, dan kalau memang perlu keluar rumah, saya lebih memilih menggunakan jasa ojol atau taksol [taksi online],” jelas Efanadia, seorang ibu rumah tangga di Solo, yang dikutip Rabu (15/12/2021).

Pernyataan Efanadia mencerminkan tantangan sekaligus potensi ojol yang dirasakan oleh Dani, seorang pengemudi ojek online.

“Pandemi memengaruhi pendapatan kami sebab banyak pekerja yang bekerja dari rumah, atau anak sekolah yang sekolah dari rumah. Sekarang di Solo sudah lebih baik, karena anak sekolah sudah mulai tatap muka dan orang sudah banyak yang kembali ke kantor. Mall juga sudah buka,” ungkap Dani.

Dani menambahkan adaptasi menjadi kunci penting, selain itu dia juga merasa beruntung karena mendapat bantuan dari Gojek, aplikasi yang digunakannya untuk mencari nafkah.

“Dari awal pandemi, Gojek lumayan perhatian kepada driver. Kami dapat bantuan sembako, masker, hand sanitizer, dan sempet juga kasih bantuan dana harian. Jadi selama pandemi lumayan bisa bertahan dan sekarang keadaan sudah lebih baik, sudah bisa menabung lagi,” jelasnya.

Urat Nadi Transportasi

Tidak hanya itu, Dani menambahkan Gojek mengupayakan agar para mitra sebagai urat nadi transportasi dan logistik ini mendapatkan vaksinasi Covid-19 sehingga memberikan keamanan baik bagi mitra maupun pengguna layanan.

Pernyataan Dani ini tercermin pula dalam riset Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang memperkirakan kontribusi ekonomi digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) sebanyak 7,7% dari PDRB Solo (Surakarta) atau sekitar Rp3,7 triliun di tahun 2021.

Hal itu terungkap dalam riset berjudul Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Kota Solo (Surakarta) Selama Pandemi 2020-2021.

Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi mengatakan riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahun.

“Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” jelas Alfindra dalam keterangan tertulis dari LDUI.

Temuan menarik lainnya dari riset ini adalah bagaimana layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Kota Solo, serta kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi sehingga mereka optimistis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah.

Temuan-temuan utama riset ini adalah sebagai berikut:

Sebanyak 2/3 mitra driver memprioritaskan fleksibilitas waktu dalam kemitraan dengan Gojek. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Mayoritas mitra Goride dan Gocar menyatakan kemitraan dengan Gojek meningkatkan kualitas hidup mereka.

Mitra mengapresiasi berbagai dukungan yang diberikan Gojek seperti potongan harga dari program Swadaya, inisiatif menjaga keamanan, kesehatan, dan higienitas mitra; serta layanan kepesertaan BPJSTK/asuransi.

Data juga menemukan bahwa konsumen merasakan manfaat dari penggunaan layanan Gojek, termasuk bagaimana layanan transportasi Gojek meningkatkan produktivitas, banyak promo pesan antar makanan Gofood, dan keamanan pengiriman barang melalui Gosend.

Konsumen Merasa Aman

Selain itu penelitian tersebut juga menemukan bahwa:

Lebih dari 80% konsumen menyatakan program vaksinasi Gojek memberikan konsumen merasa aman.

Tiga alasan utama konsumen menggunakan layanan Gocar: mitra memberikan layanan yang profesional, kendaraan yang bersih dan higienis, dan memberikan rasa aman bagi konsumen.

Mayoritas konsumen menyatakan bahwa biaya Gofood sudah sesuai/murah dibandingkan dengan layanan yang diberikan. Gofood menjadi pilihan konsumen karena banyaknya promo yang diberikan.

Secara umum, penggunaan layanan pesan antar online meningkat di masa pandemi. Selain itu, mayoritas konsumen menyatakan akan terus menggunakan/meningkatkan penggunaan layanan Gofood akan setelah pandemi berakhir. Dan sebagian besar konsumen (81%) menyatakan akan terus menggunakan layanan Gojek ke depannya meskipun tanpa promo.

(transonlinewatch.com) Artikel ini telah tayang di solopos.com

Loading...