Tak Siap Bersaing, Pemkab Temanggung Larang Transportasi Online

Pemerintah Kabupaten Temanggung tidak mengijinkan segala bentuk transportasi berbasis online, sebab hingga saat ini masih banyak angkutan konvensional yang masih aktif dan sangat layak menjadi angkutan.

Larangan beroperasinya transportasi berbasis on line ini kata Bupati Temanggung Bambang Sukarno, telah disampaikan melalui surat edaran Bupati tentang larangan beroperasinya trasnsportasi online. “Saya sudah kirim surat edaran, jangan ada transportasi berbasis online,” kata orang nomor satu di Temanggung ini kemarin.

Baca: Ojek Online Dilarang Pemkab, Organda Temanggung Senang

Ia mengatakan, berdasarkan surat edaran tersebut, pemerintah Kabupaten Temanggung telah resmi melarang beroperasinya transportasi berbasis on line. “Keputusan ini bukan sembarangan, kami sudah memikirkan dampak negatif dan positifnya, Semua transportasi online sudah saya setop. Tidak bolek ada di Temanggung,” terang Bambang.

Baca Juga :  Aturan Ganjil- Genap Diperkirakan Timbulkan Titik Kemacetan Baru

Baca: UMKM Alami Lonjakan Pendapatan Setelah Menjadi Mitra Go-Jek

Bupati beranggapan, diberhentikannya seluruh operasional transportasi online itu tidak akan merugikan konsumen atau masyarakat daerah itu. Masih banyak pilihan jenis transportasi lainnya di Temanggung. Tidak akan merugikan sama sekali tidak akan merugikan, masyrakat masih bisa memanfaatkan trasnportasi lainnya. Masih banyak pilihan transportasi di Temanggung,” ujarnya.

Bahkan Bupati meminta agar warga untuk memanfaatkan transportasi tradisional yang masih ada seperti, angkutan kota/desa, mikrobis, ojek, becak dan andong.

Baca: Gandeng Go-Jek, Banyuwangi Jadi Kabupaten Terbaik se-Indonesia Program Go Green Transportasi

“Mereka (pelaku transportasi) siap melayani masyarakat, jadi jangan bingung. Mau jarak dekat atau jauh, transportasinya ada dan siap melayani,” katanya.

Baca Juga :  Curhat Driver Taksi Online Habiskan 1,7 Juta untuk Bikin SIM A Umum

Bambang beralasan, Temanggung adalah kota kecil. Masyarakat di daerahnya bisa berjalan kaki jika ingin bepergian. Bisa juga menggunakan sepeda motor dan transportasi tradisional yang selama ini sudah berjalan. “Karena kita ini kan kota kecil, jalan saja cukup, sepeda motor saja cukup, angkutan desa kadang sepi, orang-rang sudah punya motor.

Lalu ini ada motor ojek online, lah terus gimana? Saya sudah kirim surat edaran, tidak boleh ada di Temanggung. Semua transportasi online sudah saya setop. Tidak bolek ada di Temanggung,” tukas Bambang.

Baca: Inovasi Transportasi Online Sesuai dengan Permintaan Jokowi untuk Manfaatkan Teknologi Digital

Bambang menambahkan, sebelum ada trasportasi berbasis on line saja, jasa transportasi sudah mengalami penurunan, dengan bertambahnya transportasi berbasis on line akan berdampak pada transportasi konvensional. “Sebagian besar masyarakat sudah memiliki transportasi pribadi, mulai dari sepeda motor hingga mobil. Masyrakat yang belum memiliki masih bisa memanfaatkan transportasi konvensional,” tutupnya.

Baca Juga :  Sempat Ngeyel, ini Alasan Maxim Beri Tarif Super Murah

(radarpekalongan/tow)

Loading...