Solusi Teknologi dan Non-Teknologi Gojek Bantu Mitra Driver dan UMKM Lebih Tangguh

Ilustrasi GoFood. (ANTARA/Gojek)

Ekosistem Gojek terus menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian nasional setiap tahunnya. Solusi teknologi dan non-teknologi Gojek disebut membantu mitra driver dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lebih tangguh dan lebih cepat memulihkan ekonominya melalui peningkatan pendapatan di 2021 dibanding 2020.

Ketangguhan dan peningkatan pendapatan tersebut membuat kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan menjadi 1,6 persen dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di tahun 2021.

Kontribusi ekonomi ini meningkat 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian temuan utama dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dengan tajuk ‘Dampak Ekosistem Gojek terhadap Perekonomian Indonesia 2021: Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional’.

Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi mengatakan, riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahunnya.

“Bila tahun lalu temuan utama riset kami menemukan bahwa ekosistem Gojek membantu mitra bertahan di tengah pandemi, riset tahun ini menunjukkan bahwa mayoritas mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami pemulihan pendapatan dibandingkan awal pandemi,” ujarnya di jumpa pers daring Kamis (21/10) kemarin.

Dia melanjutkan, hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya. Adapun peningkatan kontribusi ekosistem Gojek dilatarbelakangi oleh kenaikan pendapatan mitra-mitranya, seperti UMKM GoFood, driver GoCar, dan GoRide.

Untuk mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66 persen di tahun 2021 dibandingkan di tahun 2020. Kemudian, mitra driver GoCar dan GoRide mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2021 sebesar 24 persen dan 18 persen dibandingkan tahun 2020.

“Ini menandakan pelaku sektor informal yang berada dalam ekosistem digital turut merasakan sekaligus berkontribusi ke pemulihan ekonomi,” sambung Alfindra.

Angka tersebut, kata Alfindra, dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, social seller, dan mitra UMKM GoTo financial serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output.

Adapun riset LD FEB UI dilakukan di beberapa kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020).

Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra social seller, dan 8.559 konsumen.

Mayoritas responden (95 persen) tersebar di 21 kota. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan pendekatan simple random sampling (margin of error 2 persen, level of confidence 95 persen).

(transonlinewatch.com) Artikel ini telah tayang di jawapos.com

Loading...