Sesepuh Sekaligus Teladan Meninggal, Driver Taksi Online se-Jogja Berduka

Di tengah upaya memperjuangkan nasibnya, Paguyuban Pengemudi Online Jogja (PPOJ) justru dilanda duka. Salah satu sesepuh sekaligus teladan mereka ditemukan meninggal dengan cara yang cukup mengenaskan: gantung diri. Seberapa besar peran almarhum bagi PPOJ?

Dengan lebar yang tak lebih dari tiga meter, gang di RT 5 Dusun Dongkelan, Desa Panggungharjo, Sewon itu penuh sesak. Ratusan orang menyemut, berarak menuju sebuah rumah berkeramik cokelat yang terasnya tampak teduh terlindungi tenda dan terpal biru.

Tiga papan karangan bunga bertuliskan ucapan berduka cita berjejer di sepanjang jalan menuju rumah itu. Ada nama Daniel Priyono dan istrinya Dwi Septi Respati Dewi tertulis di situ.

Di bawah bimbingan seorang pendeta, ratusan pelayat khidmat mendoakan dua tubuh yang terbujur kaku di teras rumah itu. Tak ada air mata memang, tapi terlihat sekali, di wajah mereka yang tertunduk, sebuah kesedihan yang berbalut ketidakpercayaan, bahwa suami istri itu harus pergi dengan cara yang sama sekali tidak disangka-sangka. “Jelas kaget. Sebelum meninggal, Pak Daniel itu masih sempat bercengkrama dengan kami,” lirih Fano Handrian, salah satu rekan Daniel, Sabtu (29/7/2017).

Baca:

Almarhum memang bukan siapa-siapa, dia hanyalah warga biasa, yang hingga penghujung usianya, masih berupaya menghidupi istri dan dua anaknya, dengan cara yang banyak dilakukan oleh ayah pada umumnya.

Tapi tidak bagi Fano dan kawan-kawannya. Bagi mereka, pekerjaan sebagai pengemudi armada taksi online merupakan sebuah kebanggaan.

Begitu pula Daniel. Bagi Fano, Daniel lebih dari sekadar seorang kawan seprofesi. “Daniel itu adalah salah satunya yang kami tuakan sesama pengemudi taksi online,” aku Fano lagi.

(solopos/tow)

Loading...