Pada 18 November 2023, seruan boikot terhadap Grab semakin meluas di Indonesia, khususnya di Medan dan Padang.
Aksi massa yang diduga pro-Palestina tersebut bertujuan memberikan solidaritas kepada rakyat Palestina yang masih menghadapi serangan dari Israel.
Aksi ini dipicu oleh pernyataan Chloe Tong, istri CEO Grab Anthony Than, yang diduga pro-Israel.
Pernyataan tersebut muncul dalam unggahan foto liburan bersama keluarganya di Israel di media sosial.
Massa dari Masyarakat Kota Medan Peduli Palestina (MKMPP) dan Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina melakukan aksi di Medan dan Padang, menuntut tanggung jawab dan permintaan maaf terbuka dari Chloe Tong.
Ketua Aksi MKMPP, Rahmat Kristian, menyampaikan bahwa aksi ini juga mengikuti fatwa MUI yang mengajak masyarakat untuk memboikot produk-produl yang pro-Israel.
Meskipun aksi di Medan dan Padang gagal bertemu dengan manajemen Grab karena kantor Grab tutup, massa berencana untuk melakukan aksi lanjutan.
Di sisi lain, sejumlah komunitas driver Grab di Bandung Raya dan Cimahi menyelenggarakan istighatsah dan doa bersama di Masjid PWNU Jawa Barat sebagai bentuk dukungan dan solidaritas untuk rakyat Palestina.
Driver Grab ini, meskipun tidak dapat memberikan dukungan materi, berharap kegiatan tersebut dapat membangun rasa kemanusiaan dan solidaritas.
Ustadz Endy Suhendi, Pengurus DKM Masjid PWNU Jabar, mengapresiasi solidaritas dan dukungan yang ditunjukkan oleh driver Grab.
Menurutnya, kepedulian terhadap kesulitan dan kesusahan saudara di Palestina merupakan wujud nyata dari solidaritas kemanusiaan yang tidak dibatasi oleh apapun.
Dengan berbagai aksi dan dukungan yang terjadi di berbagai daerah, seruan boikot terhadap Grab menjadi isu yang semakin meluas, memperlihatkan keprihatinan terhadap konflik Israel-Palestina.
(tow) Artikel ini telah tayang di pojoksatu.id