
Diduga akibat kesalahpahaman, ojek pangkalan (opang) dan driver mobil online dekat kawasan Terminal Kota Banjar sempat bersitegang. Peristiwa itu diakibatkan zona merah dilanggar driver online.
Akibat hal tersebut, driver mobil online dan ojek pangkalan sempat beradu mulut dan hampir adu jotos. Hingga akhirnya Polsek Banjar memediasi keduanya.
Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (21/1) malam. Saat itu salah seorang warga turun bus di Terminal Kota Banjar. Sesaat setelah turun, mereka ditawari ojek pangkalan. Namun warga tersebut menolak dan memilih driver online (roda 4).
“Berdasarkan laporan, opang sempat mengarahkan penumpang tersebut keluar zona merah sejauh 300 meter, namun driver mobil online yang dipesan masuk zona merah dengan alasan mencari titik pesan dan mengarahkan penumpangnya lewat chat,” kata Kapolsek Banjar Kompol Dadi Suhendar di Polres Banjar Rabu (22/1).
Kata dia, opang di Terminal Kota Banjar tidak menerima, sehingga terjadilah perselisihan dan adu mulut.
“Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, maka kami mengamankan serta mengarahkan di Mako Polsek Banjar untuk menyelesaikan perselisihannya secara musyawarah hingga dini hari,” ucap Dadi.
Setelah diberi pengarahan, massa dari kedua belah pihak akhirnya saling memaafkan. Kedua kubu kemudian membuat surat pernyataan saling memaafkan dengan catatan ingin merubah atau merevisi aturan yang lama terkait zonasi serta perkembangan sistem aplikasi driver online.
Dadi pun mengimbau seluruh ojek pangkalan serta ojeg online saling menghormati dan tidak harus bertikai dalam menyelesaikan suatu masalah.
“Ya sama-sama mencari rejeki untuk anak istri, tidak perlu dengan kekerasan, saling menghormati saja serta taat aturan hasil musyawarah tanggal 13 Agustus 2018 yang telah dibuat antara opang dan ojol,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di https://www.radartasikmalaya.com/ojek-pangkalan-driver-online-harus-saling-menghormati/