
Tampang Nurpriadi alias Fei (23) penodong yang mengincar ojek online di Kota Palembang.
Fei penodong ojek online di Palembang akhirnya berhasil dibekuk AKP Robert dan Ipda Kris, Kanit dak Kasubnit Pidum dan Tekab 134 Polrestabes Palembang.
Pria 23 tahun ini menodong dan mengambil handpone mili ojek online yang dipesannya.
Driver ojek online yang tak berdaya diancam pelaku menggunakan sajam, harus merelakan handpone untuk bekerja itu diambil pelaku.
Namun kini aksi Fei terhenti, ia ditangkap saat sedang nongkrong tidak jauh dari kediamannya, Rabu (28/9/2022), sekira pukul 17.30 WIB.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhammad Ngajib melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, pelaku ditangkap atas laporan driver ojol bernama Robin Bulgoni (37) yang menjadi korban pelaku.
Kronologi
Peristiwa penodongan itu terjadi pada 30 Juli 2022 sekira di Jalan Selamet Riyadi, Lorong Manggar, Kecamatan IT II Palembang.
“Atas laporan korban anggota kita berhasil menangkap pelaku,” katanya, Kamis (29/9/2022).
Untuk modusnya sendiri pelaku melakukan pemesanan terhadap ojol, kemudian di cancel pas korban sudah mencapai titik penjemputan.
“Pelaku cancel tapi pelaku melakukan pemesanan secara offline dan dari keterangan pelaku dia ini berubah-rubah tempat pengantaran hingga kembali ke titik awal,” ungkap Tri.
Sampai di TKP pelaku menuduh korban cepu dengan menodongkan senjata tajam (sajam) jenis pisau ke arah pelaku, sambil mengambil ponsel mereka Realme C11 milik korban.
“Atas ulanya pelaku kita ancam dengan hukuman penjara selama sembilan tahun penjara, sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan satu buah sajam jenis pisau,” jelas Tri.
Sedangkan, pelaku Fei mengakui perbuatannya telah melakukan penodongan terhadap korban, dengan mengambil ponsel milik korban.
“Baru satu kali saya melakukan aksi penodongan, sebelumnya saya pernah di penjara dengan kasus berbeda,” kata dia.
Sedangkan korban Robin mengaku pelaku awalnya melakukan pemesanan dengan penjemputan di TKP.
“Setelah saya ke sana, pelaku ini cancel dan melakukan pemesanan via offline, tapi tempat pengantarannya terus berubah-ubah sehingga meminta di antarkan ke titik awal dan membayar ongkos kepada saya,” katanya
Kemudian terjadilah penodongan menggunakan pisau ke arah korban.
“Saat itulah dia mengambil ponsel saya dan kabur,” tutupnya.
(tow) Artikel ini telah tayang di Sripoku.com