Prospek Baik! Telkomsel Incar Keuntungan Besar dari Kolaborasi dengan GoTo

Aplikasi Telkomsel dan Gojek. Foto: Dok. Telkomsel

Transonlinewatch.com – Komisi VI DPR RI membentuk panitia kerja (panja) investasi BUMN di perusahaan digital. Panja ini dibentuk untuk menyoroti investasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Jika menilik pergerakan harga saham, GOTO memang sempat membuat ketar-ketir. Harga sahamnya turun setelah pencatatan atau listing di bursa saham domestik.

Namun, harga berangsur pulih. Saham GOTO bahkan kembali dalam tren kenaikan. Di kisaran satu bulan terakhir, harga saham telah naik 73% dari Rp 194 per saham pada 13 Mei 2022 menjadi Rp 388 per saham pada 13 Juni 2022.

Melansir CNBC Indonesia, Telkom sendiri memiliki 23,7 miliar saham GOTO. Jika menggunakan harga 13 Mei, nilai investasi Telkom di GOTO sekitar Rp 4,6 triliun. Kemudian, jika menggunakan harga kemarin, maka nilai investasinya sudah lompat hampir 100%, tepatnya 99,78% menjadi Rp 9,19 triliun.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kenaikan harga saham GOTO yang tinggi dalam sebulan terakhir membuktikan bahwa emiten ini masih memiliki prospek yang baik sebagai perusahaan sasaran investasi.

“Dengan kenaikan harga saham GOTO sekarang, Telkomsel sudah untung lumayan. Namun, jika harga saham GOTO nanti turun lagi, seharusnya tidak menjadi masalah. Kenaikan maupun penurunan harga saham GOTO semestinya bukan persoalan karena tujuan investasinya adalah untuk menunjang bisnis Telkomsel dengan menggaet komunitas GOTO,” kata Kiswoyo dikutip dari Detikcom, Selasa (14/6/2022).

Atas dasar itu dia menegaskan agar tidak melihat investasi Telkomsel di GOTO hanya dari pergerakan harga saham. Melainkan yang menjadi incaran Telkomsel justru lebih besar lagi, yaitu keuntungan dari kolaborasi dengan Gojek dan Tokopedia.

Hal yang sama juga dilakukan oleh sejumlah investor kakap di GOTO, seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa.

“Dengan menjadi pemegang saham GOTO, Telkomsel berpeluang untuk menggarap bisnis bersama dengan GOTO. Perusahaan sebesar Telkom tidak mungkin berinvestasi layaknya investor ritel yang mengejar keuntungan dari kenaikan harga saham dalam tempo singkat,” ujarnya.

(tow)

Loading...