Polemik Lay Bay Stasiun Bekasi untuk Ojek Online Demi Atasi Kemacetan

Pengemudi ojek online atau ojol mendukung langkah kepolisian yang bakal melakukan penindakan atau tilang jika tak menggunakan lay bay atau tempat pemberhentian sementara kendaraan saat naik dan turunkan penumpang di Staisun Bekasi.

“Kita setuju, kita dukung itu. Sudah seharusnya sebagai pengguna jalan harus tertib,” kata Agung (28) pengemudi ojol saat ditemui Wartakotalive.com di area lay bay Stasiun Bekasi, Kamis (18/7/2019).

Awan mengaku sudah mulai membiasakan melakukan pick up atau menaikan penumpang di area lay bay Stasiun Bekasi.

“Jadi kalau dapat order, saya bilang ke penumpang engga perlu nyeberang tunggu saja di pintu keluar sisi selatan stasiun,” ucap Agung.

Meskipun demikian, Awan menilai banyak yang harus dibenahi di area lay bay. Mulai dari penambahan tenda maupun penertiban para angkot saat mangkal.

“Kalau semua ojol diarahkan ke lay bay tendanya kurang, harus ditambah lagi. Lokasi tunggu ojol harus diperlebar dan jalur lay bay harus steril dari angkot yang ngetem,” jelas Agung.

Awan mengatakan jika semua itu dijalankan bisa dipastikan Jalan Insinyur Juanda Staisun Bekasi tak lagi macet.

“Kalau saya sih dukung, engga tahu ojol lain. Tapi kita harus mikir buat ketertiban umum kelancaran jalan. Semua harus berperan, driver penumpang sama angkot juga biar lancar,” katanya.

Pengemudi ojol lainnya yakni Awan (25) juga mendukung hal tersebut.
Ia menilai dengan dipindahkan para ojol ke jalur lay bay membuat Jalan Insinyur Juanda menjadi lebih lancar.

Baca Juga :  Waspada! Begini Modus Penumpang Bawa Kabur Motor Ojek Online

“Saya setuju dan dukung sudah seharusnya karena kita sebagai pengguna jalan harus tertib terhadap peraturan. Karena kita lihat depan situ kan macet bangat kalau sudah pada numpuk ojol ganggu kendaraan lain,” ujar Awan.

Awan melihat meskipun masih banyak rekannya yang belum menggunakan jalur lay bay, akan tetapi itu sudah mulai berdampak signifikan pada kelancaran arus lalu lintas.

“Sekarang ojol pada mulai dipindahin jalan jadi lebih lancar, buat penumpang engga usah nyebrang-nyebrang, keluar stasiun masuk ke lay bay. Kalau numpuk di depan Indomaret merusak pemandangan, jadi semrawut,” ujarnya.

Sementara ada salah seorang ojek online yang masih kurang setuju akan langkah penggguan lay bay tersebut. Ia menilai penggunaan lay bay terlalu jauh dari titik jemput penumpang.

“Misal order ke arah Kranji, kalau jemput di lay bay kan muter dulu jauh. Paling mudah ya di Indomaret pinggir jalan gitu,” jelasnya.

Ia menilai kemacetan yang terjadi di Stasiun Bekasi jangan dipermasalahkan. Hal itu dikarenakan sudah sewajarnya dikarenakan jam sibuk atau jam berangkat dan pulang kerja.

“Jadi wajarlah macet mah, macetnya juga kan di jam sibuk doang. Karena lagi padat padatnya penumpang KRL,” katanya.
Penggunaan area lay bay juga tak disetujui Indah seorang penumpang KRL Commuter Line. Pasalnya, area lay bay jika jam sibuk sangat padat sehingga ia sulit untuk menuju ke lay bay.

Baca Juga :  Wuih! Gandeng Instragram, Go-Jek Gelar Acara InstaMarket di Go-Food Festival

“Gimana mau ke lay bay, ini kalau jam sibuk angkot penuh ngetem nutupin jalan ke lay bay. Terus ojol gimana lewatnya, harusnya ini diatur juga lah,” katanya.

Oleh karena banyak penumpang yang memilih menyeberang dan naik ojek online di pinggir jalan depan Indomaret Jalan Insinyur Juanda.

“Lay bay atau area jalan di dalam stasiun jangan buat ngetem angkot, tapi buat semacam halte naikin penumpang aja abis itu berangkat. Lah ini mah pada ngetem gini, gimana mau ke lay bay rapet-rapet banget angkotnya juga,” jelasnya.
Kemudian lokasi lay bay juga kumuh dan bau pesing. Sehingga membuat para penumpang enggan naik ojol dilokasi lay bay.
“Bau pesing, terus engga nyaman buat nunggu. Nyampur sama supir angkot dan lain lain. Harusnya dipikirkan juga fasilitas pendukung di lay bay,” paparnya.

Belum Dipatuhi

Sebelumnya, Polres Metro Bekasi Kota bersama Dinas Perhubungan Kota Bekasi kembali mengencarkan terkait larangan ojek online (ojol) menaikkan dan menurunkan penumpang di Jalan Insinyur Juanda dari Stasiun Bekasi.

Para ojol diwajibkan menaikkan dan menurunkan penumpang di jalur lay bay Stasiun Bekasi.

Petugas gabungan juga telah melakukan sosialisasi dengan memasang spanduk maupun papan petunjuk berisikan semua ojek online wajib masuk ke jalur lay bay, pada Senin (15/7/2019) lalu.

Pasalnya, jalan tersebut kerap dilanda kemacetan dikarenakan para ojek online berkerumun, baik untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Baca Juga :  Jek Lasinrang, Pendatang Baru Ojek Online di Sulsel

Titik yang menjadi pokok kemacetan yakni di depan Indomaret Jalan Insinyur Juanda atau pintu selatan Stasiun Bekasi.

Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani mengatakan saat ini telah ada kebijakan para ojek online maupun taksi online diwajibkan menaikan dan menurunkan penumpang di jalur lay bay Stasiun Bekasi.

Para kendaraan online itu dilarang naik turun penumpang dipinggir Jalan Insinyur Juanda atau sisi selatan Staisun Bekasi.

“Kita intensifkan lagi soal penggunaan jalur lay bay. Kita sosialisasi 2 minggu kedepan, apabila masih ada aja yang naik turun penumpang di Jalan Insinyur Juanda itu, upaya terakhir kita tindak, kita tilang,” kata Ojo.

Ojo menuturkan para ojek online diarahkan ke lay bay ini sebagai salah satu langkah mengurangi kemacetan area Stasiun Bekasi di Jalan Insinyur Juanda.

“Khususnya depan Indomaret, titik itu dijadikan naik turun penumpang. Nanti tidak ada lagi kendaraan online yang menurukan dan menaikan penumpang di jalan itu. Tapi masuk ke lay bay, karena kalau di dalam itu tidak menganggu lalu lintas,” ujar Ojo.
Ojo menjelaskan aturan lay bay ini sebenarnya juga ada sejak beberapa tahun lalu. Akan tetapi penerapan dan kesadaran para driver ojek online masih sangat rendah.

“Dulu kan baru imbau-imbau saja, jadi cuman jalan 2 mingguan balik lagi, naik turun penumpang sembarangan tidak di lay bay,” jelasnya.

(tribunnews/tow)

Loading...