Pengemudi Ojek Online Ini Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin, Begini Kisahnya

Relawan uji klinis vaksin corona yang bekerja sebagai driver ojek online, Fadly Barijadi Kusuma. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Menjelang uji klinis vaksin corona yang dimulai Selasa (11/8) besok, sejumlah relawan terlihat hilir mudik di RSP Unpad pada Senin (10/8).

Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes swab di lantai dua gedung. Selain para relawan, terlihat pula para petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri di sana.

Dilansir dari Kumparan.com, relawan yang bekerja sebagai driver ojek online, Fadly Barijadi Kusuma (32) mengaku mendapat informasi soal adanya uji klinis vaksin dari adik iparnya. Usai mendaftar dengan mengisi data diri pada Sabtu (8/8) lalu, dia diminta datang ke RSP Unpad untuk diperiksa fisik dan tes swab.

“Dicek fisik dan kesehatan terus dijelasin dari mulai penelitiannya apa aja, kegiatannya apa saja, sudah dicek langsung dites swab. Kalaus udah lolos, nanti besok dateng lagi,” kata dia ketika ditemui di lokasi.

Baca Juga :  Ini Penyebab Ojol dan Debt Collector Adu Mulut di Kawasan Palmerah

Fadly memutuskan jadi relawan uji klinis vaksin dengan maksud membantu sesama. Menurut dia, pandemi yang belakangan ini merebak berimbas pada perekonomian terutama bagi dirinya yang bekerja sehari-hari sebagai ojek online.

“Motivasinya buat ngebantu yang lain juga ini masalah virus ini kan lumayan, kan booming jadi virusnya kan merusak syaraf kita semua, nah dengan adanya ini saya pengen ngebantu vaksin ini bekerja, kelebihan dan kekurangannya itu apa untuk warga yang lain,” ucap dia.

Fadly mengaku sudah mengetahui efek samping dari uji klinis vaksin yang akan disuntikkan ke tubuhnya. Namun dia tak khawatir sebab mendapatkan jaminan kesehatan dari tim peneliti.

Selain mendapat jaminan kesehatan, dia pun mengaku mendapatkan insentif uang transportasi senilai Rp 200 ribu untuk sekali datang ke RSP Unpad.

Baca Juga :  Puluhan Ojek Online di Jambi Antusias Ikuti Edukasi Safety Riding Honda Sinsen

“Kalau jaminan misalnya setelah disuntik saya ada apa-apa itu full ditangani dari rumah sakit mau apapun ya full, paling kalau masalah kompensasi sekitar 1 juta untuk lima kali datang. Jadi kalau sekali datang itu sekitar Rp 200 ribuan. Dapet uang buat kompensasi waktu dan ongkos transportasi,” papar dia.

Fadly menambahkan, dalam enam bulan ke depan, bakal datang ke RSP sebanyak lima kali. “Dari enam bulan itu lima kali dateng, nah satu bulan ini yang paling banyak. Besok dateng lagi nah setelah kunjungan besok dateng dua Minggu lagi setelah hari besok dua Minggu lagi,” kata dia.

(TOW)

Loading...