Pengamat: Fintech Meledak pada Tahun 2020, GO-PAY Jadi Dompet Digital Terbesar di Indonesia

Teknologi finansial (financial technology/fintech) kian berkembang di Indonesia. Sejumlah pengamat bahkan berani memprediksi layanan fintech akan meledak pada 2020 mendatang.

GO-JEk rupanya paham hal itu. Karena sejak tahun lalu mereka menghadirkan layanan dompet digital bernama GO-PAY .

CEO GO-JEK Nadiem Makarim mengatakan dompet digital menyimpan potensi yang sangat besar. Meski sudah banyak orang Indonesia yang punya akun bank sendiri, tapi tak sedikit juga yang belum memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan Bank. Celah inilah yang ingin dimanfaatkan GO-PAY .

Dengan jumlah pengguna GO-JEK yang begitu banyak, GO-PAY dapat langsung melesat. Dalam waktu singkat layanan tersebut mampu menjadi salah satu dompet gital terbesar di Indonesia saat ini.

“Jumlah pengguna GO-PAY terus bertambah tiap minggunya,” ujar Nadiem beberapa waktu lalu.

Pensiunkan Uang Fisik

Hadirnya GO-PAY pada awalnya ingin menjembatani masyarakat mencoba bertransaksi secara digital. Tapi kini mereka sangat serius menggarap layanan dompet digitalnya, bahkan punya keinginan mempensiunkan uang fisik di semua layanannya.

“Kami siap menuju ke pembayaran digital. Kami memang masih menerima uang fisik, tapi ke depan kami akan digitalkan semua pembayaran. Anda tak akan mau lagi kembali pakai uang fisik (setelah pakai pembayaran digital),” kata Nadiem.

Baca:

Untuk itu GO-JEK terus memaksimalkan fitur GO-PAY. Jumlah bank yang mendukung top-up terus ditambah. Hingga saat ini telah mencapai 12 bank.

Top-up GO-PAY pun dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama, Prima dan Alto. Selain itu, pengguna GO-JEK dapat mengisi saldo GO-PAY mereka lewat mitra drivernya. Cara terkahir ini sangat membantu bagi mereka yang tak punya akun bank, namun merupakan pelanggan GO-JEK.

Selain kemudahaan top-up, GO-JEK pun berupaya memperluas penggunaan GO-PAY. Tidak sebatas digunakan untuk layanan GO-JEK, direncanakan GO-PAY bisa digunakan untuk transaksi di luar GO-JEK, seperti pembayaran e-commerce atau yang lainnya.

“Ke depan untuk bayar e-commerce atau apapun, GO-PAY bisa jadi kuncinya. Tapi kami tak mau jadi seperti Bank, kami maunya bekerjasama dengan Bank. Ini hanya dompet. Bank adalah critical partner untuk GO-PAY,” pungkas Nadiem.

(detik/tow)

Loading...