Penertiban Ojek Online di Banjarmasin Berujung Konflik

Penertiban ojek online (Ojol) yang memarkir motornya di atas trotoar oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin berujung konflik.

Konflik berawal dari cekcok antara ojol dengan anggota Dishub yang akan mengangkut motor yang diparkir di atas trotoar Jalan A Yani KM 3,5 tepatnya di seberang Polresta Banjarmasin.

Cekcok yang berujung saling kejar-kejaran antara petuga Dishub dengan ojol tersebut sontak menyita perhatian ojol lain yang kebetulan melintas.

Salah seorang ojol yang dikira merekam kejadian tiba-tiba menjadi sasaran anggota Dishub. “HP teman saya mau dirampas dikira merekam. Padahal tidak,” ucap Septian Pratama.

Yang membuat para ojol semakin naik pitam, selain HP yang dirampas hingga akhirnya terjatuh dan rusak. Petugas Dishub juga sempat bertindak arogan.

Baca Juga :  Pemprov Jabar Sempat Melarang Ojek Online, Banyuwangi Justru Adakan Kerjasama

“Saya mengakui kalau saya salah parkir di atas trotoar. Tapi yang tidak terima teman saya juga dipiting. Ini yang membuat kami tidak terima,” ketusnya.

Akibat kejadian tersebut, puluhan ojol akhirnya mendatangi Kantor Walikota Banjarmasin. Selain untuk mengambil motor yang akhirnya diangkut, mereka juga ingin meminta pertanggungjawaban atas tindakan anggota Dishub tersebut.

Kepala Dishub Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik yang kebetulan berada di balai kota langsung turun untuk menghadapi para ojol.

Pertemuan yang hanya dilakukan di luar pagar balai kota, karena para ojol tidak diperkenankan masuk sempat memanas.

Sempat terjadi adu mulut dengan saling ancam perseteruan tersebut akan diperpanjang. Ichwan yang mendengar hal itu mencoba melerai dengan menjadi penengah.

Baca Juga :  Kala Driver Ojek Online dan Tukang Cakwe Ingin Jadi Wakil Rakyat

“Penertiban itu memang atas perintah saya. Karena parkir di atas trotoar sudah melanggar aturan. Dan saya yakin kalian tahu itu,” ucap Ichwan kepada para ojol.

Akhirnya, Dishub bersedia bertanggungjawab untuk memperbaiki HP milik ojol yang rusak. Kendati demikian Dishub tetap melakukan penilangan terhadap pemilik motor yang diparkir di atas trotoar.

Saat diwawancarai, Ichwan mengatakan, penertiban yang dilakukan semata-mata untuk menegakkan aturan. Sebab banyak keluhan masyarakat terkait parkir kendaraan di atas trotoar.

“Tidak hanya ojek, kami juga sering menggembosi dan menggembok mobil. Trotoar untuk pejalan kaki, bukan untuk parkir,” ujarnya.

Terkait perampasan HP milik Ojol dinilai Ichwan wajar. Pasalnya, dikhawatirkan jika kejadian cekcok direkam takut menjadi hal yang negatif khususnya untuk Dishub.

Baca Juga :  Kisruh Taksi Online vs Bentor Memanas, Ini Sikap Pemprov Gorontalo

“Kalau direkam nanti bias. Karena permasalahan seperti ini sering saya hadapi. Saya lima tahun di Satpol PP, dan saya tahu itu,” katanya.

(redkal.com/tow)

Loading...