Momen Mudik Lebaran, Saatnya Driver Taksi Online Menangguk Keuntungan

Momen lebaran merupakan saat bagi driver taksi online, meraih untung. Muhammad Choerum, salah satunya. Ia tak membuang kesempatan itu. Meski dengan pilihan, ia harus mengorbankan waktu berlebaran bersama keluarga.

Memang, penghasilan Choerum saat mengantar penumpang mudik terbilang meningkat. Namun, di sisi lain, ia tidak bisa berkumpul dengan keluarga.

“Dibilang sedih ya sedih, tetapi mau gimana lagi. Saya harus mencari penghasilan lebih,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, terpaksa menerima orderan offline atau online saat Lebaran karena anaknya sebentar lagi akan duduk dibangku sekolah dasar (SD).

“Saya harus semangat mencari rezeki, sebentar lagi anak saya masuk SD. Hasil dari narik saat Lebaran ini, sebagian untuk biaya daftar ulang dan membeli perlengkapan sekolah,” tuturnya.

Baca Juga :  Terdampak Pandemi, Grab Gandeng Pegadaian Sediakan GrabBike Protect

Sebelum berangkat mengantar penumpang menuju kampung halaman, ia memberikan pengertian pada keluarganya.

“Paling saya bicara dengan anak saya dan istri, besok Lebaran tidak pulang kampung, ayah mau cari uang. Penumpang banyak yang pergi ke luar kota, bonusnya juga banyak. Keluarga Alhamdulillah menyadari,” paparnya.

Choerum juga menyempatkan waktu sejenak setelah salat Ied untuk bersalaman meminta maaf dengan keluarga besarnya.

“Rencananya, ajak anaknya rekreasi setelah Lebaran ketupat, untuk mengganti waktu tidak bisa kumpul dengan keluarga,” pungkasnya.

Online dan Offline

Selama Lebaran, driver Grab ini tidak hanya menerima pesanan melalui aplikasi, tetapi juga menerima orderan secara offline.

Order secara offline, diakuinya, memang lebih mahal jika dibandingkan melalui aplikasi (online).

Baca Juga :  Bantah Grab, GARDA Sebut Tarif Go-Jek Masih Lebih Baik

“Karena offline tidak dapat bonus. Ya bonusnya dari penumpang sendiri, jadi tarifnya lumayan mahal. Sedang online bonus dari Grab,” terangnya.

Choerum menambahkan, pengemudi tidak boleh mengambil orderan offline jika sebelumnya menyalakan aplikasi grab. Itu menyalahi aturan.

“Kalau memang ada carteran, aplikasi harus off, agar tidak menyalahi aturan. Order offline juga saya mendapatkan dari orang terdekat saja, seperti tetangga,” ungkapnya.

(surya.co.id/tow)

 

Loading...