Mitos atau Fakta, Premium Campur Pertamax Lebih Irit dari Pertalite?

Ilustrasi BBM Foto: Grandyos Zafna

Bahan bakar sebagai sumber tenaga penggerak kendaraan bermotor disediakan dalam beberapa pilihan oktan di Indonesia. Masing-masing dilabeli harga sesuai dengan besaran tekanan bensin dalam proses pembakaran.

Untuk jenis bensin sendiri ada yang memiliki oktan 88 sampai 95. Masing-masingnya tentu sudah ada yang mencoba menguji efisiensi dan hasil performa yang diberikan, namun bagaimana jika BBM itu dicampur?

Detikcom melakukan sebuah pengujian efisiensi bahan bakar Pertalite dengan campuran Pertamax dan Premium. Pengujian konsumsi bahan bakar ini menggunakan metode penghitungan full to full.

Metode ini dilakukan dengan cara mengisi tangki bahan bakar sampai penuh lalu digunakan hingga jarak tertentu. Setelah melakukan perjalanan, tangki diisi kembali sampai penuh untuk mengetahui berapa besar selisih penggunaan bahan bakar.

Baca Juga :  Pertamina Jual Pertalite dengan Harga Premium, Lumayan Kurangi Beban Driver Ojol

Untuk mengetahui berapa konsumsinya, angka pada odometer di pengisian penuh kedua dikurangi dengan odometer di pengisian penuh pertama. Dari sana akan didapat berapa jarak tempuh yang mana hasilnya dibagi dengan berapa liter mengisi bahan bakar sampai penuh untuk kedua kalinya sehingga ditemukan konsumsi BBM dengan satuan l/km.

Kembali pada pengujian oleh detikcom, awalnya menguji berapa konsumsi bahan bakar Pertalite dari Pertamina yang memiliki oktan 90. pengujian ini menggunakan sepeda motor Honda CB150R tahun 2016 dengan kapasitas tangki 12 liter. Motor biasanya menggunakan bahan bakar Pertamax dan telah dikuras terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian ini.

Pada pengisian penuh pertama tercatat angka odometer pada 22.933 km hingga melakukan perjalan sampai odometer di angka 23.025 km. Total jarak tempuhny adalah 92 km. Pada pengisian kedua tercatat angka 2.21 liter. Dari hasil itu konsumsi bahan bakar menggunakan Pertalite adalah 1/41,6.

Baca Juga :  Wow...! Nyambi jadi Ojol, Mahasiswa Ini Dapat Moge 1200 CC dari Pertamina

Setelah hasil konsumsi Pertalite didapatkan, motor melakukan dyno test dan tangki kembali dikuras. Selanjutnya motor yang sama menggunakan bahan bakar campuran Premium dengan oktan 88 dengan Pertamax beroktan 92. Kedua bahan bakar ini diisi dengan volume yang sama hingga tangki penuh.

Pada saat pengisian penuh pertama dengan bensin campuran ini odometer menunjukkan angka 23.099 km. Perjalanan dilakukan hingga pengisian penuh kedua tercatat di angka 23.150 km. Pada saat pengisian penuh kedua didapatkan motor telah mengkonsumsi BBM campuran itu sebanyak 1,2 liter dengan jarak tempuh 51km. Hasilnya cukup mengejutkan. Berdasarkan serangkaian proses yang sama BBM campuran itu lebih hemat dengan konsumsi 1/42,5. Jadi menggunakan BBM campuran sedikit lebih irit ketimbang hanya menggunakan Pertalite semata.

Baca Juga :  Driver Ojek Online Senang dengan Program Langit Biru Pertamina di Kota Medan

Biar lebih jelas, berikut data konsumsi BBM-nya kami sarikan dalam tabel di bawah ini:

Foto: Dadan Kuswaraharja

Perlu diingat pengujian ini tidak dapat menjadi angka acuan pasti karena akan berbeda pada motor lain beserta kondisinya. Pola berkendara hingga kondisi cuaca pun juga dapat mempengaruhi bagaimana konsumsi dan performa motor.

Nah bagaimana perbandingan performa Pertalite dengan campuran Pertamax dan Premium?

Artikel ini telah tayang di https://oto.detik.com/berita/d-4880435/premium-campur-pertamax-lebih-irit-dari-pertalite/2

Loading...