Mengenal Lebih Dekat Ibu Nurlaela, Hidupi 3 Anaknya dari GO-GLAM

Ketiga anak Nurlaela masih kecil saat suaminya meninggal. Demi menghidupi buah hatinya, Nurlaela pun berjuang membanting tulang seorang diri.

Berbagai pekerjaan pernah ia tekuni. Awalnya, mulai dari sales, menjaga butik, pekerja salon, hingga yang terakhir ia melabuhkan hati menjadi talent GO-GLAM.

“Itu dulu saya kerja sambil bawa-bawa anak. Waktu awal dulu jadi sales, anak saya yang bungsu masih 2,5 bulan umurnya,” kenang Nurlaela di Kantor GO-JEK, Pasaraya Blok M, Jakarta, Jumat (5/1).

Nurlaela tidak pernah mengenyam pendidikan khusus untuk menjadi pekerja salon. Semuanya ia mulai dari nol. Awalnya, ia hanya diperbolehkan mencuci rambut pelanggan terlebih dahulu.

“Awalnya ya cuci-cuci rambut. Tapi itu sebentar, cuma empat hari langsung creambath. Alhamdulillah, sudah banyak tamu selama satu tahun sudah bisa gunting. Kerja di salon empat tahun, aku pernah buka salon sendiri di Citayam,” ujarnya.

Baca: Siapkan Pendidikan Berbasis Online, Menristekdikti Kagumi Transportasi Online

Namun, usaha salonnya hanya bertahan dua tahun. Lokasi salonnya yang di kampung membuatnya lebih banyak merugi daripada untung.

“Namanya juga di kampung, kita enggak bisa mematok harga mahal. Gunting rambut cuma Rp 15 ribu tapi mereka mintanya pakai keramas, pakai hair dryer. Kedodoran sama listrik kita,” ungkapnya sambil tertawa.

Ia pun menutup salonnya dan kembali bekerja di salon milik orang. Namun, anak-anaknya mulai besar, kebutuhannya pun bertambah. Padahal, usaha salon kini sedang mengalami masa pailit.

Nurlaela pun mencoba peruntungan di GO-GLAM. Ia memang sempat melamar melalui website, namun tak kunjung mendapatkan panggilan.

“Baru ada teman saya yang nawarin. Dia memang sudah lebih dulu di GO-GLAM. Ternyata kalau mau masuk memang harus ada rekomendasi dulu. Alhamdulillah saya daftar, dipanggil, lalu tes, langsung diterima,” jelasnya.

Pertama kali bekerja sebagai talent GO-GLAM, Nurlaela mengaku sempat grogi. Bagaimana tidak, ia kini sering mendapat pelanggan dari kalangan atas hingga selebritis.

“Awalnya grogi, saya takut. Aduh, ini orang-orang kaya, takutnya gimana mandang saya. Eh enggak taunya, ternyata biasa aja. Bahkan mereka ternyata baik-baik,” ungkap Nurlaela.

Sambil tertawa, Nurlaela membagikan beragam kisah lucunya selama menjadi talent GO-GLAM. Dari GO-GLAM, Nurlaela rupanya sering mendapatkan customer warga negara asing. Masalah bahasa pun menjadi kendala besar.

“Saya sering tuh dapat orang luar. Saya enggak ngerti dia ngomong apa, dia enggak ngerti saya ngomong apa. Pernah dulu, customer saya ngejelasin pakai gerakan tangan, saya nangkepnya dia minta di-roll rambutnya,” kenangnya geli.

Rupanya, penafsiran Nurlaela salah. Satu jam lamanya, ia dan sang customer mencoba saling berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, namun terus menerus salah paham. Namun, Nurlaela rupanya tak habis akal.

“Akhirnya saya buka handphone saya. Saya buka Youtube, saya minta dia buat nulis apa sih maksudnya. Oalah, di situ saya baru ngerti,” katanya sambil tertawa.

Pengalaman unik lainnya adalah ketika ia mendapatkan seorang customer yang sangat kaya. Nurlaela menuturkan, ia terperangah saat melihat rumah sang customer yang ternyata sangat besar.

“Waktu masuk, saya diantar itu sama satpam sampai ke dalam, ke atas. Tapi waktu pulang, saya dilepas sendirian. Saya turun tuh, saya lupa jalannya. Saya belok ke sini, mentok. Belok ke sana, mentok. Enggak nemu pintu keluarnya,” tuturnya.

Baca: Penumpang Cewek Tidur Pulas, Sopir Taksi Online Kebingungan

Cukup lama Nurlaela tersesat di dalam rumah. Ia bahkan sampai berteriak memanggil siapapun yang bisa membantunya menemukan jalan keluar.

“Akhirnya saya naik lagi. Saya ingat-ingat, saya coba turun lewat tangga yang lain. Eh, ternyata betul. Sampai luar saya diketawain sama satpam. Ternyata dia lihat dari CCTV, tapi enggak ngejemput. Malah cuma nonton dan ngetawain saya,” ujarnya tertawa kesal.

Banyak pengalaman unik, yang menurut Nurlaela baru bisa ia rasakan setelah menjadi talent GO-GLAM. Bahkan, ia berkesempatan melakukan creambath untuk artis Nadine Chandrawinata dan Sheila Marcia pun berkat GO-GLAM.

“Dari mulai orang kaya, pejabat, bule, sampai artis, kalau bukan karena di GO-GLAM, mungkin saya enggak bisa ketemu. Kalau di salon saya kan boro-boro artis,” kata Nurlaela.

Dari segi penghasilan, ekonomi keluarga kecil Nurlaela pun membaik sejak ia memutuskan menjadi talent GO-GLAM. Tidak hanya menyekolahkan anak, ia kini juga bisa menikahkan anaknya yang sudah beranjak dewasa.

“Anak saya yang sulung usia 27, yang tengah 25, sudah ada yang bisa saya nikahkan. Alhamdulillah. Sekarang tinggal ngurusin yang bungsu saja, masih 13 tahun. Masih SMP,” ungkapnya.

Memang, Nurlaela mengakui, jika di salon dulu, ia harus menunggu customer datang. Itu pun, dalam satu hari, terkadang ia hanya bisa mendapatkan tiga customer saja.

“Kalau di GO-GLAM, ya alhamdulillah kita dapat terus. Kan kita yang muter. Waktu awal saya dalam satu hari bisa dapat 11. Itu satu bulan bisa 68 customer. Jauh sekali lah,” ujar Nurlaela.

Baca: Begini Tampilan Baru Apilkasi Go-Jek

Di GO-GLAM, semua talent awalnya hanya bisa mengambil satu layanan saja. Awalnya, ia mengambil blow saja. Baru satu bulan kemudian, ia menambah layanan creambath.

“Ke depan sih saya mau ambil service hair do. Kalau potong rambut, masih takut. Saya ngerasa kurang dan itu terlalu berisiko buat saya. Jadi saya mau yang aman-aman saja,” jelasnya.

Nurlaela berharap, selagi ia masih mampu, ia bisa terus menjadi talent GO-GLAM. Bukan hanya karena tanggung jawabnya untuk menghidupi anak sebagai seorang single mother, tapi juga karena kepuasan batin dan pengalaman-pengalaman unik yang ia dapatkan selama menjadi talent.

(kumparan/tow)

Loading...