Masih Merugi, Grab Malah ‘Ditinggal’ Satu Pendirinya

Anthony Tan, Tan Hooi Ling, dan mitra Grab (dok. Grab)

Salah satu pengusaha wanita paling terkenal di Asia Tenggara bernama Tan Hooi Ling akan mengundurkan diri dari peran operasionalnya di Grab. Padahal ia turut membantu mendirikan Grab lebih dari satu dekade lalu.

Tan Hooi Ling yang juga mantan chief operating officer Grab saat ini memimpin tim teknologi dan stretegi perusahaan. Namun Grab mengatakan Tan Hooi Ling nanti hanya akan menjadi penasihat perusahaan pada akhir tahun.

“Kepergian” Tan Hooi Ling dari operasional perusahaan membuat Chief Executive Officer Grab Anthony Tan menghadapi tugas berat. Ia harus membalikkan kerugian bertahun-tahun di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar transportasi online dan pengiriman makanan.

“Grab telah menjadi salah satu pengalaman paling memuaskan dalam hidup saya. Dampak yang kami ciptakan adalah cerminan dari siapa kami sebagai sebuah tim,” ujar Tan Hooi Ling dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Kamis (25/5/2023).

“Dan saya merasa rendah hati bisa berjalan bersama Anthony dan banyak Grabber luar biasa yang memiliki nilai dan etos kerja yang sama untuk membangun sesuatu yang meningkatkan kehidupan di Asia Tenggara,” sambungnya.

Grab dengan cepat melejit menjadi perusahaan swasta paling bernilai di Asia Tenggara. Grab mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara pada 2018, dan sejak itu berkembang ke berbagai layanan lain, termasuk pengiriman makanan, pembayaran digital, dan layanan keuangan.

Namun Grab menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaingnya di Asia Tenggara.

Persaingan itu termasuk dengan Sea Ltd Singapura, GoTo Group Indonesia, dan Foodpanda Delivery Hero yang berbasis di Berlin.

Perusahaan diketahui membukukan kerugian tahunan sebesar 1,74 miliar dollar AS pada 2022. Rugi tahunan Grab tersebut mencapai sekitar Rp 26 triliun (kurs Rp 14.944).

(tow) Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Loading...