Mandiri Sekuritas Rekomendasi Beli Saham GOTO, Target Harga Rp415

Ilustrasi, Pengemudi Gojek mengantarkan pesanan pembeli di Tokopedia.

PT Mandiri Sekuritas (Mansek) memberikan rekomendasi beli untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan target harga Rp 415/saham seiring dengan pertimbangan kinerja GOTO yang dinilai mencatatkan performa di atas ekspektasi analis.

Berdasarkan siaran pers Senin lalu (21/111/2022), manajemen GOTO mengungkapkan total nilai transaksi (gross transaction value/GTV) kuartal III naik 33% mencapai Rp161 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya dan melampaui pedoman kinerja yang telah ditetapkan yakni antara Rp151 triliun hingga Rp156 triliun.

Sementara itu, pendapatan bruto Q3-2022 juga naik 30% dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp5,9 triliun, mencapai batas atas pedoman yang ditetapkan antara Rp5,7 triliun hingga Rp6,0 triliun.

Selain itu, layanan on-demand (Gojek) juga telah mencapai margin kontribusi positif di September. Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.

Pencapaian GTV dan pendapatan bruto pada Q3 tahun ini (Juli-September) juga mencapai rekor tertinggi dibandingkan dengan enam kuartal sebelumnya sejak Q1-2021.

Total dalam 9 bulan tahun ini, GTV GoTo capai Rp 451,47 triliun dari periode yang sama tahun-tahun lalu Rp 324,94 triliun (proforma), naik 38,94%, sedangkan pendapatan kotor juga naik 42,01% menjadi Rp 16,63 triliun dari sebelumnya Rp 11,71 triliun (proforma).

“Jalan GOTO menuju profit berkembang lebih cepat dari yang diharapkan dengan angka kerugian yang jauh lebih kecil di Q3-2022 dan angka GTV yang mengejutkan meskipun ada pemotongan insentif dan hambatan makroekonomi,” tulis Adrian Joezer dan Ryan Aristo, dua analis Mansek, dalam riset per 22 November 2022.

“Meskipun batas waktu titik impas (breakeven) belum berubah, GOTO memungkinkan mencapai titik impas yang lebih cepat yakni di semester 2 2023 untuk margin kontribusi positif dan level titik imbas EBITDA disesuaikan yakni Q3-2024 dan Q1-2024, masing-masing jauh di atas estimasi Q1-2024 dan Q4-2025 kami. Kami mempertahankan peringkat kami untuk buy.”

Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.

GoTo melaporkan rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 3,7 triliun, turun 11% dari periode yang sama tahun sebelumnya dan turun 10% dari kuartal II-2022 yakni Rp 4,1 triliun. Artinya, GoTo mencetak perbaikan rugi EBITDA yang disesuaikan dalam tiga kuartal beruntun.

Namun, baik Adrian maupun Ryan, menggarisbawahi perdagangan saham di akhir November ini akan menjadi penahan bagi gerak saham GOTO lantaran faktor berakhirnya masa penguncian saham (lock-up) di tengah tantangan pengetatan moneter global.

Langkah Efisiensi

Di sisi lain, kedua analis ini pun menyoroti dengan baik langkah efisiensi dan penghematan biaya yang GoTo lakukan.

Menurut mereka, berdasarkan proforma 9 bulan di 2022, GoTo mengidentifikasi potensi penghematan biaya tetap opex (operating expenditure) atau fixed-cash-opex sebesar 14%, di luar penghematan sebelumnya Rp 144 miliar dalam 9 bulan terakhir. Berdasarkan basis proforma 9 bulan ini, penghematan yang bisa dilakukan yakni Rp 775 miliar dari pos biaya kepegawaian (Rp 1 triliun secara tahunan) dan Rp 271 miliar dari pos non-kepegawaian (Rp 400 miliar tahunan).

“Jika dikombinasikan dengan realisasi penghematan 9M-22 yang sudah dilakukan, maka penghematan biaya proforma 9M-22 mestinya setara dengan Rp 1,2 triliun atau tahunannya yakni Rp 1,6 triliun, setara 16% dari penghematan biaya fixed-cash-opex 9M-22. Jumat lalu, GOTO memangkas karyawan sebanyak 12% atau setara 1.300 orang.”

Faktor keunggulan lain GoTo, kata mereka, adalah penguatan sinergi ekosistem dan monetisasi sambil fokus ke bisnis inti dan inisiatif berbasis produk.

Tingkat take rate (komisi) masih sama secara kuartalan yakni 3,7% di Q3-22, didorong kontribusi layanan on-demand dan take rate bisnis e-commerce (Tokopedia) yang naik masing-masing 0,6 ppt dan 0,1 ppt menjadi 22,2% dan 3,2% secara QoQ.

Persilangan bisnis atau cross-pollination melalui GoPay Coin menunjukkan hasil positif dalam mengoptimalkan tingkat penggunaan dan akuisisi konsumen atau LTV/CAC (customer lifetime value/customer acquisition cost), sementara penetrasi pengguna GoPay juga mencapai 60% di Gojek dan 58% di Tokopedia.

GoTo juga sudah menyediakan layanan BNPL atau buy now pay later (GoPayLater Cicil), yang dirilis sejak Juli 2022, di mana GOTO sudah memasukkan 4 juta pelanggan berstatus layak dan akan meningkatkan pinjamannya di 2023. Perseroan juga telah memulai uji coba pinjaman tunai pada awal Oktober 2022.

Sebelumnya, dalam keterangan resmi, Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo mengatakan, perusahaan mencatatkan kinerja kuat di kuartal ketiga, sehingga mempercepat langkah menuju profitabilitas, seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan berkurangnya rugi EBITDA yang disesuaikan.

Margin kontribusi secara grup melampaui pedoman yang ditargetkan di kuartal sebelumnya, dengan margin kontribusi positif di segmen on-demand service (Gojek) tercapai pada September, jauh lebih cepat dibandingkan dengan target.

Pencapaian ini didorong oleh fokus GoTo untuk memberikan produk terbaik kepada pelanggan loyal serta kedisiplinan perseroan dalam mengelola beban usaha secara efisien. Sebagai contoh, katanya, perluasan layanan GoPay Coins secara langsung mendorong rasionalisasi beban promosi sekaligus memberikan apresiasi bagi konsumen yang terus menggunakan layanan GoTo.

“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa kami berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia,” kata Andre.

(tow) Artikel ini telah tayang di beritasatu.com

Loading...