Lippo Group Berencana Cabut dari OVO Tak Kuat Mendukung Aksi Bakar Uang?

Unicorn kelima Indonesia, OVO didera isu tak sedap. Investor utamanya Lippo Group berencana hengkang dari startup dompet digital ini.

Sumber CNBC Indonesia membisikkan Lippo Group berniat hengkang karena tak kuat memasok dana untuk mendukung aksi bakar uang dengan layanan gratis, diskon dan cashback. Dalam dua tahun terakhir OVO disebut agresif bakar uang investor.

“Lippo Group berencana cabut dari OVO. Tiap bulan OVO menghabiskan US$50 juta (Rp 700 miliar),” ujar sumber tersebut seperti dikutip Kamis (14/11/2019).

Manajemen Lippo yang diwakili John Riady dan CEO OVO Karaniya Dharmasaputra telah membantah rumor tersebut. Mereka menyebut kabar tersebut tidak benar.

Iya, membakar uang dan mempertahankan dan mencari investor merupakan salah satu cara startup unicorn tanah air untuk bertahan hidup. Pasalnya, startup menggunakan dana investor untuk promosi karena perusahaan dalam kondisi merugi.

Pada tahun ini, startup unicorn ride-hailing Indonesia, Gojek sedang melakukan penggalangan dana Seri F. Bloomberg News melaporkan Gojek mengincar dana hingga US$2 miliar untuk mengembangkan GoPay dan GoFood.

Pada Februari 2019, kelompok investor yang dipimpin Tencent menyuntikkan dana hingga US$1 miliar ke Gojek. Selanjut beberapa investor kembali mengelontorkan dana ke Gojek seperti Astra International, Visa Inc, Siam Commercial Bank Plc, Mitsubishi Motors Corp, Mitsubishi Corp dan Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co.

(CNBC/transonlinewatch)

Loading...