Laporan Keberlanjutan Tahunan GoTo Transparan dan Sesuai Standar Internasional

Foto: dok. Gita Wirjawan/YouTube

Head of Sustainability GoTo Tanah Sullivan mengungkapkan integrasi keberlanjutan dalam bisnis bisa dilakukan tanpa harus menambah biaya operasional. Hal ini ia sampaikan dalam PodCast ternama Endgame yang dipandu oleh Gita Wirjawan.

Perempuan yang pernah berkiprah di World Economic Forum, Geneva ini menilai dampak positif harus menjadi bagian integral dari setiap operasi bisnis. Untuk itu, GoTo berinvestasi untuk memastikan dampak yang dihasilkan dapat diukur dengan transparan dan sesuai dengan standar internasional.

Menurutnya, laporan berkelanjutan tahunan GoTo juga telah mengikuti standardisasi pelaporan Science-Based Target (SBTi) Net-Zero dan diaudit oleh badan independen untuk menjaga akuntabilitas serta kredibilitas laporannya. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menciptakan perubahan positif yang nyata dalam masyarakat.

Ia berpesan keberlanjutan tidak harus dianggap sebagai beban biaya. Pasalnya, GoTo membuktikan keberlanjutan yang sejalan dengan prioritas bisnis ini bahkan dapat mengurangi biaya operasional. Sekaligus menciptakan peluang pendapatan baru bagi mitra perusahaan.

Menurutnya, hal ini membuktikan fokus pada keberlanjutan adalah investasi jangka panjang yang dapat memberikan manfaat yang signifikan. Adapun praktik keberlanjutan ini diadopsi secara luas di ekosistem GoTo yang memiliki konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

“Tidak semua orang mengerti dan sadar akan kekuatan mereka sebagai individu. Jadi itu juga yang harus kami lakukan, yaitu citizen empowerment. Masyarakat harus menyadari bahwa sebagai individu pun aksi kecil-kecil apabila dilihat secara kolektif akan menjadi besar,” ungkap Tanah dalam keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya memiliki pendekatan yang sistematis dan strategis terhadap keberlanjutan. Pihaknya pun memiliki visi yang mendorong perusahaan untuk mencapai keberlanjutan agar sejalan dengan kesuksesan bisnis.

“Tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara profitabilitas dan tujuan, serta bagaimana kami dapat memberikan dampak positif yang kredibel, bermakna, dan dapat diukur,” tandasnya.

Upaya Keberlanjutan GoTo

Tanah menjabarkan kerja sama GoTo dengan carbon management platform Jejak.in untuk fitur Carbon Offset dan GoGreener Tree Collective di aplikasi Gojek telah mendapat sambutan baik dari konsumen. Pengalaman dan keahlian Jejak.in dalam melakukan penghitungan jejak karbon dan kebutuhan tanam pohon telah sesuai dengan standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adapun setiap pohon yang ditanam telah terdaftar di Sistem Registri Nasional (SRN) sebagai bentuk dukungan terhadap upaya mengurangi emisi nasional.

GoTo pun berusaha memastikan keberlanjutan tidak hanya menjadi suatu tujuan tersendiri, melainkan terintegrasi dalam seluruh operasi dan pertumbuhan perusahaan. Ini menciptakan dasar yang kuat untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang.

Selain itu, GoTo membentuk komunitas ‘Tokopedia Hijau’ yang menjual produk-produk ramah lingkungan. Panduan juga telah disusun untuk membantu penjual di Tokopedia menjadi lebih ramah lingkungan, bahkan jika mereka tidak menjual produk berkelanjutan.

Hal ini turut diapresiasi oleh Head of Secretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari Gita Syahrani.

“Misalnya Tokopedia Hijau, saya apresiasi bahwa dengan adanya ‘Tokopedia Hijau’ ini ternyata Tokopedia bikin SOP dan mekanisme kurasi. Saat ini yang diharapkan adalah ketertarikan yang lebih baik dari sisi konsumen karena ternyata masih banyak yang belum paham akan perbedaan,” tutur Gita.

“Jadi ada usaha yang perlu ditanggung oleh perusahaan seperti GoTo yang mungkin bisa diperkuat dengan platform seperti Endgame ke arah konsumennya,” imbuhnya.

Ia pun menilai semangat dalam perjuangan ini bukan hanya perlu didorong perusahaan seperti GoTo. Namun juga perlu dimotivasi kepada konsumennya.

“Bagaimana caranya konsumen, meskipun price sensitive namun lebih sadar juga bahwa sebagian (biaya) memang mau tidak mau perlu dibebankan ke konsumen karena opsi transportasi yang lebih terjangkau seharusnya menjadi peran transportasi publik,” ujar Gita.

Sebagai informasi, wawancara Tanah Sullivan di podcast Endgame oleh Gita Wirjawan menggambarkan bagaimana sustainability menjadi bagian tak terpisahkan dari operasi bisnis. Inisiatif ini bukanlah beban tambahan, melainkan investasi cerdas yang dapat menguntungkan semua pihak dan mengilhami perubahan positif dalam dunia bisnis yang lebih besar.

Dalam Podcast ini, selain Tanah dan Gita, turut hadir Founder SukkhaCitta Denica Riadini-Flesch yang memaparkan gagasan-gagasannya terkait keberlanjutan di Indonesia. Podcast yang menampilkan berbagai pandangan dan pemikiran tentang keberlanjutan dalam bisnis episode Gotong Royong untuk Tiga Nol Keberlanjutan Indonesia ini bisa disaksikan di sini.

(tow) Artikel ini telah tayang di detik.com

Loading...