Kisah Yolanda, Mitra GoFood Perempuan Bantu Angkat Ekonomi 100 Keluarga Karyawan

Foto: istimewa-Yolanda Agatha dan karyawannya (foto ini diambil sebelum masa pandemi COVID-19)

Terinspirasi oleh semangat juang R.A. Kartini, Yolanda Agatha bermimpi memberikan penghidupan terbaik untuk keluarga sejak di bangku sekolah. Di usianya yang masih muda, Yolanda secara perlahan mencapai impiannya dengan membuka bisnis restoran salad buah yang bersama Salad Nyoo.

Tidak hanya menopang keuangan keluarga, perempuan kelahiran 1995 ini kini sukses mengelola 21 cabang restoran dan menopang lebih dari 100 karyawan dan keluarganya untuk bisa lebih berdaya dan sejahtera, meskipun di tengah pandemi.

Merintis bisnis pastinya nggak mudah. Dulu sempat ada calon karyawan yang ragu untuk bergabung dengan Salad Nyoo karena saya, pemiliknya perempuan dan dianggap masih muda. Tapi, hal seperti itu nggak mematahkan semangat saya. Malah saya semakin termotivasi untuk membuktikan ke diri sendiri bahwa perempuan dan usia yang muda memiliki kesempatan yang sama untuk maju sekaligus membawa manfaat bagi banyak orang di sekitar. Mantap menjadi wirausaha, saya yakin tekad, latar belakang pendidikan dan pengetahuan bisnis yang saya miliki, serta kepercayaan orang sekitar adalah daya dukung terbesar saya,” kata Yolanda dalam keterangan tertulis,” Jumat (23/4/2021).

Baca Juga :  Foto Phung Tuan Duc, CEO Gojek yang Menyedot Perhatian Netizen di Vietnam

Menurut Yolanda, era digital ini membuka kesempatan yang besar bagi perempuan untuk setara, baik dari sisi keterampilan maupun dalam berbisnis. Yolanda pun mengakui, bisnis kuliner yang awalnya ia kelola sendiri, mulai dari produksi, administrasi, hingga pengantaran ke pelanggan, tidak akan bisa berkembang tanpa bantuan teknologi Gojek, terutama GoFood.

Sejak melihat pertumbuhan pesat outlet pertamanya di aplikasi GoFood, Yolanda semakin mantap mengambil kesempatan untuk menerima pesanan lebih banyak. Langkah awal yang ternyata berbuah manis.

Di masa pandemi seperti ini, ia menuturkan, hampir 70 persen orderan masuk melalui platform digital, salah satunya melalui GoFood. Saat ini, Salad Nyoo sudah berhasil membuka 21 outlet yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Klaten.

Layaknya bisnis pada umumnya di masa pandemi, Salad Nyoo juga merasakan berbagai tantangan, apalagi target pelanggan terbesarnya selama ini adalah mahasiswa. Namun, kejelian melihat peluang dan pemanfaatan platform digital serta media sosial membuat bisnis ini bisa tetap bertahan.

Baca Juga :  Dispermadescapil Jawa Tengah Gandeng Pos dan Ojol Antar Surat Kependudukan

Saya bersyukur banget dengan adanya GoFood dan aplikasi GoBiz yang mempermudah saya dalam mempelajari kebutuhan masyarakat. Misalnya, selama pandemi, saya mempelajari laporan kinerja via GoBiz tentang lokasi pemesanan pelanggan, jadi bisa menganalisis lebih jauh tentang target pelanggan saya, apakah itu berasal dari kawasan perumahan di luar wilayah kampus,” kata Yolanda.

Tidak hanya itu, dengan mempelajari bertambahnya jumlah menu yang dipesan per transaksi, ia jadi semakin mengerti siapa dan apa kebutuhan pelanggan Salad Nyoo sekarang. Data perubahan perilaku pelanggan ini yang membuat dia akhirnya menawarkan menu bundling dengan promo GoFood di waktu-waktu tertentu.

Dengan bantuan teknologi, usaha saya bisa cepat menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan kami mampu jalan terus walaupun di kondisi yang menantang,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kembali Lockdown Parsial, Begini Aturan Taksi Online di Singapura

Ia tidak pernah menyangka bisa bekerja dengan ratusan karyawan seperti sekarang ini untuk mendukung operasional Salad Nyoo. Jika dilihat perbandingannya, mayoritas (70 persen) pekerjanya adalah perempuan, yang sebagian besar motivasinya ingin sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga membantu menambah penghasilan suami.

Saya bersyukur banget usaha yang dirintis dari kamar kos-kosan di pinggiran Kota Yogyakarta bisa diterima dengan baik oleh pelanggan, dan bisa jadi peluang bagi para karyawan, terutama perempuan untuk bisa mandiri secara finansial, apalagi di masa pandemi,” ujarnya.

Kuncinya menurut saya, adalah menjadikan karyawan ini sebagai aset penting yang harus kita jaga. Kalau kita berharap bisa didukung oleh tim, kita juga harus bisa mengangkat derajat mereka, baik itu dari sisi penghasilan maupun kepedulian kita secara personal,” tutup Yolanda.

(TOW) Artikel ini telah tayang di wolipop.detik.com

Loading...