Kisah Sukses Driver Taksi Online yang Jadi Eksportir Kacamata

Menawarkan produk usaha tidak hanya bisa lewat toko digital atau konvensional. Dengan sedikit kreativitas, produk bisa ditawarkan sembari menjalankan profesi.

Seperti yang dilakukan seorang driver mitra Uber Car asal Surakarta, Jawa Tengah, Edo Dika Pradana. Pengusaha frame kacamata berbahan kayu bermerek Eastwood Ltd ini memanfaatkan kesempatan mengantarkan penumpang untuk menawarkan produknya.

Edo punya bengkel produksi frame kacamata di Jalan Lumban Tobing belakang Pasar Legi Banjarsari. Selagi mengantar penumpang, Edo tak sungkan menawarkan produknya.

“Ada beli jumlah banyak dan ada pula yang menghubungkan ke luar negeri,” kata Edo kepada Dream, Selasa, 30 Januari 2018.

Baca:

Dia bercerita, awalnya mengantar seorang penumpang yang memiliki jabatan penting di Astra Indonesia. “Dia punya teman di Perancis, dan temannya punya toko merchandise Indonesia,” ujar Edo.

Hingga saat ini Edo sudah mengirim sebanyak 180 biji frame kacamata berbahan kayu.

Baca Juga :  Cerita Driver Ojol 'Alumni Covid' Sempat Stres Tak Bisa Mencari Nafkah, Kini Lebih Hati-hati

Edo bercerita mengenai bisnis kerajinan tangan itu. Usahanya itu bermula dari keisengan membuat kerajinan berbahan kayu sisa pembuatan tangkai gitar itu.

“Saya dasarnya earthcycle. Mulainya 2013 awal,” ucap dia.

Selama meniti bisnis itu, Edo sempat menghadapi beberapa kesulitan. Yang paling terasa adalah sulitnya mendapat bahan baku.

“Sampai bahan kita habis mereka nggak ada limbah yang mau dibuang, kita kesulitan.

simplicity is classy.. #eastwood #woodeneyewear #rosewood #handmade #nusantara

A post shared by Eastwood Ltd.™ (@eastwoodltd) on

Sebagai gantinya, Edo menggunakan kayu yang dijual di pasaran. Dia biasa menggunakan kayu jenis sonokeling, jati, akasia, dan mahoni sebagai bahan baku.

Baca Juga :  Horor! Driver Ojol Nyasar ke Kuburan

Saat ini dia berharap bisa mengembangkan jam tangan kayu. Satu unit kacamata berangka kayu itu dijualnya Rp550 ribu dan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Sementara itu untuk jam tangan kayu dia mematok Rp750 ribu.

“Produk saya paling banyak laku di Bali,” ucap dia.

Selain berwiraswasta, Edo juga mengaku mendapat manfaat bergabung dengan Uber. Dia juga dapat mengembangkan minatnya pada bisnis dengan bergabung di Uber Entrepreneur.

Baca Juga :  Bukan Hanya di Indonesia, Go-Food Disebut sebagai Layanan Antar Makanan Terbesar di Dunia

“Kalau buat saya yang paling bermanfaat, bisa banyak orang bisa ngobrol dan bisa sharing,” ucap dia.

Kedepannya, acara Uber Entrepreneur dapat diadakan kembali sehingga jaringan berbisnis yang dia dapatkan bisa semakin berkembang.

(dream.co/tow)

Loading...