Kisah Driver GOJEK Pakaikan Jaket pada Tunawisma Telanjang Masuk Berita Korea Selatan: Ini Indonesia

Belum lama ini sebuah viral video driver ojol yang berikan jaketnya pada Tunawisma pria telanjang di pinggir jalan.

Video viral driver ojol yang berikan jaketnya pada pria telanjang di pinggir jalan itu tak hanya ramai di Indonesia.

Pasalnya, video viral driver ojol yang berikan jaketnya pada pria telanjang di pinggir jalan itu juga jadi pemberitaan di Korea Selatan.

Seperti yang diketahui, belum lama ini terdapat kisah inpiratif seorang driver ojol memberikan dan memakaikan jaketnya pada seorang Tunawisma pria telanjang.

Kisah ini menarik perhatian dan membuat haru netizen yang melihat aksi driver ojol tersebut.

Video aksi driver ojol itu mulai ramai diperbincangkan publik usai dibagikan di berbagai media sosial salah satunya Twitter.

Salah satunya terlihat dibagikan akun Twitter @senengdipeluk pada Kamis (18/7/2019) lalu.

Terlihat seorang driver ojek online menghentikan laju motornya dan mengambil jaket dari jok motor untuk diberikan kepada pria tanpa busana di pinggir jalan itu.

“My faith in humanity has been restored. bapak ini menolong remaja laki-laki yang duduk sendirian di tepi jalan tanpa busana sama sekali, memberikan, dan memakaikan jaketnya juga kepada remaja tersebut. @gojekindonesia Bapak ini adalah pahlawan, semoga pihak Gojek berkenan memberi apresiasi,” tulis akun @senengdipeluk.

Baca Juga :  Go-Jek Dikabarkan Investasi Rp 426 miliar di Mobile Premier League?

Aksi bapak ojol itu diabadikan oleh netizen yang berada di dalam mobil.

Melansir dari laman Kompas.com, sosok driver Ojol tersebut diketahui bernama Syamsul di Melawai.

“(Kejadian) itu terjadi hari Kamis siang. Saya juga kaget kok bisa viral begitu. Saya benar-benar niatnya untuk berbuat baik, enggak ada niat untuk dijadikan viral,” kata Syamsul, seperti yang dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/7/2019).

Syamsul mengaku iba melihat laki-laki tunawisma yang diperkirakan berumur 10-15 tahun itu telanjang di pinggir jalan.

Baca Juga :  Puluhan Driver Gojek Malang Ikuti Webinar #Cari_Aman yang Digelar MPM Honda Jatim

“Dia telanjang, jadi saya kasihan saja. Saya berpikir bagaimana dia tidur kalau kedinginan, kalau hujan bagaimana, dan kasihan juga kalau digigit nyamuk. Makanya, saya mendatangi dia untuk memberikan jaket itu,”ujarnya.

Hal ini seperti pengakuan YouTuber Jisun yang menyampaikan berita tersebut di kanal YouTube Hari Jisun, pada Sabtu (27/7/2019).

Jisun pun menceritakan awal dirinya menemukan berita Indonesia yang diangkat di Korea Selatan.

“Pagi ini aku kaget banget karena saat aku buka Internet, ada berita Indonesia yang diangkat di dalam berita Korea,” lanjutnya.

Cewek Korea yang senang dengan budaya Indonesia itu juga mengungkap jenis berita yang biasa diangkat dalam berita Korea.

“Biasanya berita-berita Indonesia yang diangkat di Korea paling banyak tentang gempa atau letusan gunung berapi, jarang ada berita-berita yang menyenangkan,” ucap Jisun.

Namun, Jisun pun mengaku tersentuh dengan berita aksi driver ojol yang memberikan jaketnya kepada tunawisma tanpa busana itu.

Baca Juga :  Cerita Para Driver Taksi Online di Malaysia yang Ingin Gulingkan Najib Razak

“Setelah baca berita ini aku merasa hangat dan sangat terharu. Nah ini judul beritanya ‘Laki-laki Tanpa Busana Sama Sekali dan This is Indonesia, ini judul berita Korea,” ucap Jisun mengawali videonya.

Jisun pun lantas membacakan isi berita yang bertuliskan bahasa Korea itu.

Tak hanya itu, Jisun juga membacakan beberapa komentar netizen Korea Selatan yang ikut merasa terharu dengan aksi driver ojol yang viral tersebut.

“Sebenarnya, ini bukan tindakan yang mudah,” tulis salah satu komentar netizen Korea Selatan yang mendapat banyak like.

“Ini adalah humanitas, berita ini membuat hatiku menjadi hangat. Kalau aku nemu situasi begini, apakah aku bisa melakukan seperti dia? Aku akan berusaha untuk menjadi orang yang bisa melakukan (kebaikan) seperti dia,”tulis netizen Korea Selatan yang lain.

“Lihat aja mudah, tapi pasti aku juga ragu-ragu kalau lihat pemandangan begitu,” imbuh yang lain.

“Tidak semua orang bisa melakukan tindakan baik. Walaupun kaya, berkecukupan, dan punya pekerjaan baik,” tukas yang lain.

(tribunnews/tow)

Loading...