Keren! Ojol dan Opang di Bogor Sepakat Damai

Perdamaian Opang dan Ojol di Polsek Parungpanjang

Transportasi berbasis online semakin menggurita di berbagai pelosok. Hal ini tak jarang memicu gesekan dengan ojek pangkalan (opang) yang merasa pendapatan mereka berkurang.

Banyak penolakan terjadi, terutama di wilayah yang sering dilalui kerumunan massa. Salah satunya di depan Stasiun Parungpanjang, karena terpasang spanduk larangan ojek online mengambil penumpangnya.

“Sekarang ojek online banyak yang masuk ke pedesaan. Hal ini memaksa kami memasang spanduk penolakan,” ujar salah satu pengemudi ojek konvensional, Anton (34).

Hal ini membuat gesekan antara ojek online dan opang sering terjadi. Pemicunya transportasi berbasis startup itu, tanpa permisi melintas daa menarik penumpang di tempat opang mangkal.

“Seharusya ada permisi dulu. Kita sama-sama cari makan. Jangan main nyelonong saja. Ini yang buat beberapa diantara opang sedikit emosi,” tambahnya.

Sementara itu Kapolsek Parungpanjang Kompol Lusi Saptiningsih mengatakan, untuk manjaga kondusifitas dan keamanan di wilayah hukumnya, sejumlah ojek online dan opang dikumpulkan di mapolsek.

“Ini sudah mulai memanas. Kami antisipasi dengan mengajak kedua belah pihak untuk duduk bareng. Tiga hari lagi akan kembali bertemu di sini,” terangnya.

(pojoksatu/tow)

Loading...