Keren! Driver Ojek Online Ini Hasilkan ‘Cuan’ Dari Usaha Kerajinan Lampu Hias

foto: Radar Jombang

Pandemi Covid-19 menjadi tentangan berat bagi banyak orang, tak terkecuali driver ojek online. Di tengah sepinya penumpang, Riski, 22, pemuda asal Desa Kedawong berhasil merintis usaha kerajinan lampu hias berbahan akrilik.

Terlihat pemuda bersemangat mengukir permukaan akrilik. Tangannya terlihat terampil menggerakkan solder untuk mengukir permukaan bahan mirip kaca ii mengikuti pola tertentu. ”Ini sedang buat lampu hias akrilik,” terang Riski, saat Jawa Pos Radar Jombang berkunjung ke rumahnya.

Pemuda asal Desa Kedawong, Kecamatan Diwek menceritakan, usaha membuat kerajinan lampu hias akrilik baru digelutinya sekitar 2020 lalu.

Pekerjaannya sebagai driver ojek online kolaps lantaran sepinya penumpang di tengah pandemi. Dia mengaku sudah bertahun-tahun menekuni sebagai pekerjaan sebagai driver ojek online.

Sayang selama pandemi, penghasilannya merosot tajam dibandingkan sebelum ada persebaran virus korona. ”Sulit mencari penumpang dan orderan, belum lagi untuk kebutuhan sehari-harinya,” terangnya.

Riski tak mau menyerah dengan keadaan. Dia pun memutar otak mencari kegiatan yang bisa menambah penghasilan. Hingga dirinya mencoba membuat kerajinan lampu hias dari bahan akrilik. ”Akhirnya muncul ide buat lampu ini,” imbuh Riski.

Untuk membuat lampu hias akrilik membutuhkan proses cukup panjang. Proses awal membuat dan menentukan desain gambar selain menyiapkan bahan-bahan dan alat. Tahap selanjutnya print gambar terus mengukir pola. ”Butuh ketenangan untuk membuat kerajinan lampu ukir akrilik agar hasilnya bagus,” imbuh mahasiswa jurusan psikologi ini.

Sambil tetap menjalankan aktivitasnya sebagai driver ojek online, Fikri memanfaatkan waktu luang malam hari untuk menyelesaikan beberapa produknya. ”Ngerjakannya saat longgar, biasanya saya kerjakan malam hari, sebab kalau siang tetap ngojek,” bebernya.

Berkat ketekunannya, satu dua produknya berhasil dia selesaikan. Dia pun memasarkan produknya melalui media sosial (medos) dan dari mulut ke mulut. ”Alhamdulillah pasarnya lumayan, saya posting di medsos beberapa pembeli ada respons,” bebernya.

Dari situ, dia pun semakin bersemangat. Seiring berjalannya waktu, produk lampu hias akrlik buatan Riski mulai dikenal. Hingga pesanan pun mulai berdatangan. ”Sekarang beberapa ada yang pesan,” bebernya.

Biasanya produk lampu hias akrlilik ramai saat bersamaan momen wisuda, hingga pernikahan. ”Jadi beberapa yang pesan, katanya buat kado dan lain-lain,” bebernya.

Untuk harga, Riski tak mematok tinggi. tergantung ukuran dan tingkat kerumitan model yang dipesan. ”Beberapa yang saya jual antara Rp 70 ribu – Rp 150 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan. Kalau semakin rumit, ya harganya menyesuaikan,” bebernya.

(transonlinewatch.com) Artikel ini telah tayang di Radar Jombang

Loading...