Kejar Uber, Lyft Diam-diam Setor Berkas IPO

Uber Technologies dan Lyft merupakan kompetitor di pasar berbagi tumpangan (ride healing) di pasar Amerika dan Eropa. Kedua berusaha untuk saling mengalahkan dan menjadi pemain utama di pasar.

Tak hanya dalam bisnis, kedua raksasa teknologi ini juga bersaing dalam mencatatkan saham di bursa AS. Mengutip CNN International, Lyft sudah mengajukan proposal rahasia initial public offering (IPO) kepada otoritas bursa saham AS (SEC), Kamis (6/12/2018).

Pasca-menyelesaikan putaran pendanaan terbaru, valuasi Lyft telah menyentuh US$15 miliar. Putaran pendaaan terbaru dipimpin oleh Fidelity, valuasi Lyft naik dua kali lipat lebih dari nilai perusahaan 14 bulan sebelumnya.

Lyft dan pesaing Uber adalah dua perusahaan swasta terbesar dan paling cepat berkembang di negara AS. IPO mereka telah diantisipasi selama bertahun-tahun.

Baca Juga :  Cukup Menyisihkan Pendapatan Rp 25 Ribu Per Hari, Driver Go-Jek Bisa Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Uber berencana untuk go public juga di 2019. Menurut laporan Wall Street Journal, bank-bank Wall Street memperkirakan dari IPO, Uber bisa mengumpulkan US$120 juta. Putaran investasi terbaru Uber telah membuat valuasinya menjadi US$79 miliar.

Sebagai perusahaan swasta, Lyft belum mengungkapkan hasil keuangannya. Namun dalam undang-undang terbaru di AS, perusahaan dengan pendapatan kurang dari US$1 miliar secara tahunan bisa memulai proses IPO tanpa melaporkan keuangannya kepada publik.

Uber telah mulai merilis hasil keuangannya. Selama kuartalan yang berakhir pada September, Uber mencatatkan kerugian US$1,1 miliar dengan pendapatan sebesar US$3 miliar.

Tapi rencana IPO milik Lyft tidak menyebutkan waktu spesifik.

(cnbcindonesia/tow)

Loading...