Kebiasaan Spiritual Saving bagi Generasi Milenial Via Donasi Digital Go-Pay

Kesadaran beragama masyarakat Muslim di Indonesia semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Teknologi dan media komunikasi menjadi perantara utama yang membuat masyarakat menjadi semakin terkoneksi dengan informasi, tidak terkecuali soal pendalaman pengetahuan agama.

Konten-konten dakwah di sosial media sangat diminati masyarakat, seperti akun Instagram Ustadz Hanan Attaki yang memiliki 6,3 juta pengikut, serta Ustadz Abdul Somad yang memiliki 8,3 juta pengikut.

Pada 2017, Varkey Foundation melakukan riset pada 20 negara, di mana 93 persen generasi Z Indonesia (usia 18-21) percaya bahwa komitmen terhadap agama menjadi salah satu faktor penting kebahagiaan bagi mereka.

Presentase ini cukup tinggi dibandingkan rata-rata dunia yang hanya sebesar 44 persen. Berbagai kelompok kajian pun muncul di kota-kota besar, yang kemudian kita kenal dengan semangat untuk berhijrah.

Dari segi pragmatis, relasi dengan Tuhan merupakan praktik ibadah sehari-hari umat Muslim, seperti shalat, puasa, dan perjalanan haji/umroh. Sementara, relasi dengan manusia bisa dilakukan lewat amalan baik yang memberikan manfaat bagi hidup orang lain.

Jika dilakukan dengan ikhlas, amalan tersebut akan menjadi spiritual saving bagi seseorang, dimana kebaikannya terhadap sesama akan memperoleh pahala dari Tuhan.

Dalam hidup sehari-hari, mungkin Anda sudah terbiasa melakukan amalan sederhana, seperti silaturahmi kepada teman lama lewat perangkat WhatsApp, memberikan tips pada driver online, atau membantu seseorang menyebrang jalan.

Meskipun praktik untuk beramal baik sangat banyak dan mudah dilakukan, memupuk kebiasaan spiritual saving ini dipandang perlu dilatih dan dikelola secara serius. Dalam artian, komitmen untuk melakukan sedekah jangan sampai terputus karena perencanaan keuangan yang tidak matang.

Putri Madarina, perencana keuangan dan investasi Syariah memandang amalan baik yang melibatkan pengeluaran atas harta pribadi adalah salah satu ujian keimanan paling menantang.

Baca Juga :  Gandeng T-Cash, Blue Bird Tantang Aplikator Taksi Online

Sebagai pemerhati investasi syariah yang mendalami berbagai instrumen keuangan syariah, Puma, panggilan akrab dari Putri, mengaku menjalani sendiri konsep spiritual saving dalam hidupnya untuk memperkuat keimanan serta melakukan aksi nyata terhadap sesama.

“Jika selama ini kita giat berinvestasi untuk mencapai beragam tujuan finansial seperti properti maupun harta yang dinikmati selama kita hidup, spiritual saving sederhananya, berinvestasi untuk mengharap berkah Tuhan. Salah satu praktik paling mudah dan umum dilakukan adalah menyisihkan harta kita lewat sedekah,” ujar Puma dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 24 Maret 2019.

Menurut Puma, konsep sedekah berbeda dengan zakat, dimana dalam hukum Islam, zakat adalah perintah wajib bagi umat Muslim yang telah mencapai nisab (batasan kekayaan seseorang untuk menjadi wajib zakat).

“Zakat harta sudah jelas proporsinya sebesar 2,5 persen dari penghasilan, sementara sedekah tidak memiliki besaran nilai tertentu serta sifatnya merupakan anjuran. Di situlah letak komitmen kita berinvestasi terhadap Allah SWT,” terang Puma.

Puma mengungkapkan, saat ini generasi milenial diberikan privilege untuk menentukan preferensi sasaran sedekah serta cara menyalurkan sedekah yang berbasis teknologi dan online, seperti cara-cara berikut:

1. Memanfaatkan Situs Crowdfunding.

Situs crowdfunding seperti Kitabisa.com tercatat telah berhasil menggalang dana hingga Rp460 miliar dalam lima tahun terakhir. Tujuan donasi pun beragam, mulai dari bantuan medis, bencana alam, pembayaran hutang, renovasi masjid, hingga bantuan pendidikan.

Dengan pengaruh sosial media, sangat mudah menumbuhkan herd mentality, yaitu solidaritas emosional yang tumbuh dari satu individu ke individu lainnya. Sejumlah publik figur dan influencer tanah air pun turun tangan berperan sebagai pembuat kampanye, seperti yang dilakukan aktor Tommy Kurniawan dan Akhmad Fadli.

Baca Juga :  Alumni 5 Kampus Ini Paling Banyak Bekerja di Go-Jek

Tommy dan Fadli berhasil menggalang dana sebanyak USD20 ribu dan Rp86 juta hanya dalam waktu tiga hari untuk para pengungsi Rohingya, yang terpapar konflik antarnegara Bangladesh dan Myanmar.

Puma menilai, cara ini sesuai bagi karakteristik milenial yang umumnya disibukkan dengan aktivitas bekerja dan kuliah sehingga mengalami keterbatasan dalam mengakses lembaga sosial maupun rumah ibadah yang membutuhkan.

Cara sedekah ini dapat dipilih bagi mereka yang memiliki perhatian personal pada isu tertentu, seperti anak-anak, kelompok marjinal, atau infrastruktur masyarakat. Tidak sulit memberikan sedekah lewat cara ini, cukup memilih campaign yang menggugah minat kita, transfer dana, dan kita dapat memantau pertumbuhan dana donasi sesuai periode kampanye yang ditentukan.

2. Bantuan Aplikasi Pembayaran Online.

Lain crowdfunding, lain pula donasi digital. Dilansir dari situs Go-Jek, sejak 2019, Kitabisa menggunakan Go-Pay untuk melakukan donasi digital ke masjid dan yayasan yang telah memiliki QR Code yang terdaftar. Karakteristik generasi milenial yang terbiasa dengan budaya cashless membuat mereka cenderung mengendapkan saldo di aplikasi pembayaran dan e-money sebagai cara bertransaksi.

Selain Go-Pay, sejumlah situs e-commerce Indonesia juga telah menyediakan layanan untuk berdonasi. Tokopedia misalnya, yang telah bermitra dengan sejumlah yayasan bantuan sosial terpercaya seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan Dompet Dhuafa.

Kedua akses donasi ini bisa dijangkau para milenial lewat aplikasi di smartphone masing-masing, sehingga kesempatan kita bersedekah sebetulnya sangat banyak, bergantung dengan niat dan keikhlasan kita dalam melakukan sedekah itu sendiri.

3. Memanfaatkan Fitur Autodebet ke Yayasan.

Apakah Anda pernah dihampiri anggota yayasan sosial di ruang publik seperti halte dan mal untuk menjadi donatur? Jika iya, sebenarnya hal ini adalah salah satu contoh metode penggalangan dana yang memungkinkan Anda menjadi donator tetap. Metode ini juga memungkinkan donatur mengenal langsung profil yayasan dan informasi alokasi dana yang dikumpulkan.

Baca Juga :  Polsek Antapani Imbau Pengemudi Ojek Online Terapkan 3 M

Umumnya yayasan tersebut memungkinkan donatur untuk berdonasi dengan cara autodebet dari rekening tabungan kita setiap bulannya. Cara ini juga bisa dipilih oleh generasi milenial yang tak ingin pusing menyisihkan penghasilannya untuk sedekah.

Anda bisa menentukan besaran donasi yang dikehendaki setiap bulannya, serta mendapatkan laporan donasi setiap bulan. Tips bagi generasi milenial yang tertarik dengan metode ini, kenali profil yayasan dengan baik agar donasi yang diberikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya.

Berikut adalah cara-cara modern bersedekah yang mengikuti perkembangan zaman. Menurut Puma, dengan menyisihkan 10 persen pengeluaran harian kita untuk sedekah dapat melatih komitmen kita terhadap konsep spiritual saving ini. Apabila pengeluaran kita per hari sebesar Rp50 ribu, kita dapat mulai menyisihkan Rp5 ribu setiap harinya.

Bila masih ragu untuk bersedekah, mindset yang harus ditanamkan dalam benak ialah sedekah sebagai investasi spiritual. Layaknya sebuah investasi, maka kita akan mendapatkan return dalam wujud berkah dari Tuhan. Sesuai dengan perintah di Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 261.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) Lagi Maha Mengetahui. Meskipun kita memberikan kontribusi bagi orang lain, sejatinya kita sedang berinvestasi kepada Allah SWT yang berkuasa atas rezeki kita,” tutup Puma.

Loading...