Jadi Incaran, Investor Asing Borong Saham GOTO Sebesar Rp320,37 Miliar

ILUSTRASI. GoTo Gojek Tokopedia (GoTo) menghadirkan layanan GoPayLater Cicil sebagai salah satu opsi pembayaran di Tokopoedia Reporter: Diki Mardiansyah

Meski saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah hingga auto reject bawah (ARB) dengan koreksi Rp 22 (14,97%) menjadi Rp 125, investor asing justru memanfaatkan momentum tersebut untuk memborong (net buy) saham perusahaan teknologi terbesar di Indonesia tersebut.

Investor asing membukukan net buy saham GOTO senilai Rp 320,37 miliar di seluruh pasar pada Senin (5/6/2023). Bahkan GOTO tercatat sebagai saham dengan net buy terbesar hari ini. Angka tersebut terdiri atas net buy di pasar negosiasi Rp 184,56 miliar dan net buy di pasar reguler senilai Rp 135,81 miliar.

Selain menjadi incaran investor asing, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa GOTO menjadi saham dengan volume transaksi teratas mencapai 3,17 miliar saham dengan nilai perdagangan hingga Rp 396,52 miliar.

Sedangkan broker yang mencatatkan akumulasi terbanyak saham GOTO adalah JP Morgan Sekuritas Indonesia dengan pembelian bersih sebanyak 1,44 miliar saham. Disusul, Maybank Sekuritas Indonesia mencapai 691 juta saham dan terakhir Semesta Indovest Sekuritas sebanyak 202 juta saham.

Walaupun turun hingga ARB awal pekan ini, saham GOTO masih tercatat naik sebanyak 37,4% terhitung sejak akhir tahun lalu hingga penutupan perdagangan hari ini. GOTO juga tercatat sebagai saham dengan kontribusi terbesar mencapai 64,63 poin terhadap penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Sebelumnya, analis MNC Sekuritas Analis Andrew Susilo mengatakan, saat rebalancing FTSE, volume saham GOTO melonjak signifikan sampai 10 kali. Yang biasanya rata-rata hanya 3,2 miliar saham per hari menjadi sampai 32 miliar saham saat itu.

“Dengan asumsi bahwa bobot GOTO mencapai 2-3% karena free float besar, maka ada potensi foreign fund flow sekitar US$ 300 juta dan ini akan menjadi katalis positif untuk harga sahamnya ke depan” terang Andrew.

Tidak sampai di situ, Andrew juga melihat bahwa indeks MSCI juga digunakan oleh beberapa reksa dana lokal sebagai acuan, sehingga bukan hanya memicu foreign buying atau pembelian asing tetapi juga domestic buying meski nilainya tidak sesignifikan aksi beli investor asing.

Soal prospek pergerakan harga saham GOTO ke depan, Andrew optimis masuknya GOTO menjadi konstituen indeks MSCI tetap menjadi katalis positif yang berpotensi memicu penguatan harga karena adanya volume pembelian yang besar.

Sementara itu, secara kinerja, GOTO dinilai sudah memiliki pijakan fundamental yang lebih kuat seperti keberhasilan mencapai margin kontribusi positif pada kuartal I-2023 dan bersiap mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal IV.

“GOTO on-track menuju profitabilitas, bahkan menjadi salah satu perusahaan teknologi domestik dengan progres paling signifikan terlihat dari size ekosistem yang terbesar, portofolio ekosistem paling lengkap, monetisasi dan improvement margin paling baik dengan likuiditas yang mencukupi. Artinya, katalis positif tidak hanya datang dari inklusi GOTO menjadi konstituen indeks global,” pungkas Andrew.

(tow) Artikel ini telah tayang di investor.id

Loading...