Keandalan online food delivery (OFD) atau layanan pesan-antar makanan online dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis UMKM kuliner lebih baik dibandingkan offline. Lewat platform digital, penjualan UMKM tumbuh 1,9 kali lipat lebih baik.
“Platform OFD dapat menjangkau lebih banyak pelanggan serta mendukung kegiatan bisnis yang lebih efisien sehingga menjadi kunci pertumbuhan bisnis berkelanjutan UMKM kuliner,” kata CEO dan Founder Alvara Research Hasanuddin Ali dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 November 2022.
Menurutnya, UMKM kuliner termasuk salah satu sektor terbesar yang ada di Indonesia dengan kontribusi sekitar 41 persen dari total PDB sektor ekonomi kreatif. Namun, persaingan di sektor kuliner saat ini cukup ketat sebagai dampak dari barrier to entry yang rendah.
“Oleh karena itu, pengusaha UMKM kuliner butuh berbagai upaya untuk mengembangkan usahanya seperti melalui operasional bisnis yang lebih efisien serta jangkauan ke pelanggan yang lebih luas. Berjualan online melalui kemitraan dengan platform OFD menjadi solusi yang tepat,” sebutnya.
Secara rata-rata, jelasnya, platform OFD menyumbang lebih dari setengah (56,8 persen) omzet UMKM yang bermitra dengan platform. Lebih jauh, ternyata pada saat para UMKM kuliner mengembangkan bisnis di OFD, mereka memahami perlu adanya biaya komisi untuk mendukung usaha mereka sekaligus mengembangkan bisnis platform digital OFD.
“Salah satu temuan menarik kami lainnya adalah mayoritas UMKM kuliner yang menjadi mitra usaha OFD tidak keberatan dengan skema kemitraan dan pengenaan komisi atau yang disebut biaya layanan. Menurut para pelaku UMKM kuliner, skema kemitraan dengan platform membawa banyak manfaat bagi bisnisnya dan pengenaan komisi sepadan dengan manfaat-manfaat yang mereka terima,” ungkap Hasan.
Penelitian juga menemukan mayoritas UMKM kuliner mitra platform OFD menilai biaya komisi dari platform OFD baik (95 persen) dan sudah sesuai (94,2 persen). Berdasarkan penelitiannya, skema kemitraan antara UMKM kuliner dengan platform OFD tidak menggerus keuntungan mitra UMKM meski ada potongan per transaksi yang harus dibayarkan ke platform selaku penyedia layanan. Para UMKM kuliner tetap mengalami keuntungan secara finansial (97,7 persen) dan omzetnya tetap naik (93,3 persen).
“Berbeda dari narasi yang sebelumnya beredar di masyarakat, UMKM kuliner yang kami survei menyatakan ada tiga keuntungan utama yang mereka dapatkan dari biaya komisi yang mereka bayar, yaitu program promosi, subsidi ongkir, serta manfaat dari pengembangan platform. Ketiganya dianggap memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan omzet penjualan UMKM kuliner,” urainya.
Lebih lanjut, Hasan menyampaikan penelitian juga menelaah mengenai platform OFD yang dianggap memberikan paling banyak keuntungan bagi mitra UMKM kuliner. Hasilnya, GoFood dari Gojek menduduki posisi pertama, diikuti oleh GrabFood dari Grab dan Shopee Food dari Shopee.
Menurut para mitra UMKM kuliner yang disurvei, GoFood tetap lebih unggul dibanding platform lainnya, antara lain pada aspek pengembangan platform yang semakin baik, membuat bisnis paling efisien, menawarkan program pelatihan kewirausahaan, memiliki biaya layanan (komisi) paling adil, serta platform yang paling sering digunakan untuk membuat promo mandiri. Selain itu, GoFood dan GrabFood bersaing ketat pada aspek layanan bantuan mitra.
“Hampir seluruh mitra UMKM kuliner (96,5 persen) yang disurvei menyatakan akan terus melanjutkan kemitraan dengan platform OFD, karena mereka mengatakan sudah merasakan langsung manfaat dari kemitraan bersama platform OFD. Bahkan, satu dari tiga mitra UMKM kuliner akan secara aktif merekomendasikannya kepada sesama pelaku UMKM kuliner lainnya,” tutup Hasan.
(tow) Artikel ini telah tayang di medcom.id