Grab Tiru Strategi GoJek Indonesia Tawarkan Segala Layanan

Meski melejit karena bisnis berbagi tumpangan, bisnis transportasi Grab tak lagi jadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan.

Kini, layanan pengantaran makanan dan layanan keuangan menghasilkan lebih dari 50% nilai total penjualan dalam transaksi (GMV) Grab, menurut Kepala Regional Layanan Pengiriman Makanan GrabFood, Lim Kell Jay.

“Kami memulai sebagai perusahaan berbagi tumpangan, lalu membangun basis pengguna, dan memanfaatkan peluang memberikan lebih banyak layanan kepada pengguna,” kata Lim, dikutip dari KrAsia, Kamis (12/12/2019).

Tentunya, hal tersebut membuat Grab banyak mempertaruhkan investasi di bidang pengiriman makanan dan jasa keuangan.

Lim menambahkan, “(dengan begitu) kami bisa melibatkan lebih banyak pelanggan sehingga mereka akan bertransaksi lebih banyak di platform kami.”

Baca Juga :  Jalan di Kota Bogor Ditutup, Pedagang Makanan hingga Ojek Online Kelimpungan

Pergerakan Grab ke sektor pengiriman makanan dan layanan keuangan dimulai untuk memperluas bisnis di luar layanan berbagi tumpangan, guna mendapatkan pertumbuhan dan keuntungan.

Secara tak langsung, Grab mulai melancarkan strategi serupa Gojek Indonesia yang menawarkan segala layanan, seperti pijat hingga kurir.

Model Bisnis Pengantaran Makanan yang Menjanjikan

Meituan membuktikan kalau model aplikasi super yang mengandalkan pengiriman makanan dapat menghasilkan keuntungan. Perusahaan China membukukan laba setelah pajak sebesar 1,3 miliar renmibi (US$184,6 juta) dalam laporan keuangan kuartal III.

Grab juga telah memfokuskan bisnis makanannya. Sejak mengambil alih operasional Uber di Asia Tenggara pada 2018, perusahaan itu telah memperluas layanan pengiriman GrabFood ke enam negara di Asia Tenggara, meliputi: Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam–menjangkau lebih dari 220 kota.

Baca Juga :  Duh! Diduga Terobos Pintu Perlintasan, Driver Ojek Online Tewas Tersambar Kereta di Kokrosono

Meski begitu, Grab masih dihadapkan dengan persaingan ketat melawan Gojek, karena memiliki pasar terbesar di Tanah Air.

Baik Grab dan Gojek masih bekerja menuju profitabilitas penuh, meskipun Grab sering menyatakan bahwa itu menguntungkan di pasar tertentu.

(wartaekonomi.co.id)

Loading...