Gojek dan BCA Hadirkan Perangkat Pembayaran Serba Bisa Pertama di Indonesia

Cara mengaktifkan fitur ID sidik jari Gopay pada perangkat Android (HO/Gojek)

Dua perusahaan anak bangsa, platform aplikasi on-demand dan pembayaran digital, Gojek, dan PT Bank Central Asia Tbk berkolaborasi menghadirkan GoBiz PLUS, perangkat teknologi pertama di Indonesia yang dapat menerima seluruh jenis pembayaran nontunai untuk mitra UMKM.

“GoBiz PLUS menjadi perangkat keras (hardware) yang serba bisa, tidak saja sebatas alat pembantu pembayaran, tetapi juga dilengkapi fitur-fitur baru yang memudahkan mitra kami, para UMKM dalam pengembangan usaha mereka,” ujar Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo saat memberi keterangan pers secara virtual, Selasa, 15 Desember 2020, seperti dilansir dari Tempo.co.

Kehadiran GoBiz PLUS menjawab kebutuhan pelaku usaha dan UMKM di situasi pandemi untuk semakin meningkatkan penerapan protokol kebersihan dan kesehatan untuk kenyamanan para pelanggan. Preferensi masyarakat dalam melakukan transaksi mengalami perubahan, dari kebiasaan berbelanja tatap muka dan memakai uang tunai, menjadi serba digital dan memprioritaskan penggunaan uang elektronik. “Ini diperkuat oleh hasil survei kami bersama Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI), hasilnya adalah 68 persen konsumen Gojek lebih sering menggunakan GoPay selama pandemi,” kata Andre.

Baca Juga :  Hal yang Wajar, Pemberlakuan Komisi Dalam Kerjasama Pesan-Antar Makanan Online

Selain layanan Point of Sales (POS) dan perangkat kasir yang terintegrasi dengan ‘built-in’ printer, GoBiz PLUS memiliki dua fitur utama lainnya yakni sistem pembayaran nontunai menggunakan kartu debit dan kredit, bekerja sama dengan Bank BCA dan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Cara menggunakan QRIS, cukup men-scan QR Code dari ponsel saat bertransaksi, sedangkan pembayaran dengan kartu debit layaknya menggesek kartu pada mesin EDC (Electronic Data Capture).

“Itulah hasil kolaborasi kami dengan BCA, sekarang mitra usaha yang telah memakai GoBiz sebelumnya dapat dengan mudah mengaktivasi opsi pembayaran nontunai dengan kartu. Kami mendorong pengusaha dan konsumen untuk mengakses pembayaran nontunai ini untuk meningkatkan efisiensi dan tentunya penerapan protokol kebersihan,” kata Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung saat menjelaskan fitur-fitur unggulan dalam GoBiz PLUS.

Baca Juga :  Vaksinasi Mitra Driver Gojek, Kadinkes Kabupaten Cirebon Apresiasi Inisiatif J3K

GoBiz PLUS juga mendukung operasional bisnis mitra usaha sehari-hari antara lain pencetakan struk belanja dalam satu perangkat, serta daftar transaksi harian yang tercatat secara digital. “Bahkan mitra UMKM dapat memiliki data kegemaran konsumen, sehingga bisa jadi acuan bagi pengusaha untuk menyediakan lebih banyak jenis produk sesuai minat pembeli,” ujar Novi.

Perangkat GoBiz PLUS bisa dimanfaatkan oleh mitra usaha Gojek pengguna super app GoBiz yang siap untuk mengembangkan usaha ke tahap selanjutnya. Hanya dengan Rp 4.900,- setiap harinya, mitra usaha bisa mendapatkan perangkat ini untuk membantu mengelola usaha dengan lebih mudah dan efisien, sangat terjangkau bagi para pelaku bisnis.BCA mendukung penuh inovasi yang dilakukan Gojek karena kolaborasi menjadi kunci untuk mempercepat Indonesia keluar dari krisis akibat pandemi.

Baca Juga :  Pendapatan Mitra Pengemudi Merosot, Gojek Beri Paket Sembako Rp 20 Miliar

Misi utama BCA adalah mendukung UMKM karena melalui para pengusaha UMKM, situasi ekonomi bisa kembali membaik sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. “Besar harapan kami, GoBiz PLUS menjadi salah satu instrumen yang mendorong UMKM Indonesia lebih maju,” kata Direktur PT BCA Tbk, Santoso Liem.

Kementerian Perdagangan berharap kehadiran GoBiz PLUS dapat mendukung UMKM untuk bangkit dan semakin maju di tengah pandemi. “Saya mengapresiasi Gojek dan BCA yang telah berkolaborasi untuk menghadirkan inovasi untuk kemajuan UMKM melalui dukungan untuk operasional bisnis secara digital dan sistem pembayaran untuk semua di perangkat GoBiz PLUS ini. Peluncuran ini merupakan sebuah awal sinergi yang dapat memberi manfaat untuk meningkatkan daya saing UMKM, sekaligus mewujudkan pemenuhan target inklusi keuangan digital di Indonesia. kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Syailendra.

(TOW)

Loading...