Gojek Apresiasi Langkah Relaksasi Pemkot Bandung

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial melihat kesiapan Gojek menghadapi AKB. (foto: Gojek)

Relaksasi sektor transportasi ojek online untuk mengangkut penumpang terus berproses seiring dengan naiknya status Kota Bandung dari zona kuning menjadi zona biru. Dalam waktu dekat Pemkot Bandung dan pihak aplikator transportasi akan melakukan simulasi sebelum relaksasi benar-benar dilakukan.

Becquini Akbar, VP Strategic Regional Head Gojek Region Jabar Banten, melalui Arum CA Head Gojek Jabar Jateng, mengatakan, manajemen Gojek sangat mengapresiasi tahapan langkah relaksasi yang dilakukan pemkot di sektor transportasi ojek online.

Menurut dia, kehati-hatian yang dilakukan pemkot patut diapresiasi sebagai langkah safety agar pengoperasian ojek online nantinya aman, baik itu bagi mitra Gojek (driver) maupun penumpangnya.

Saat ini pihaknya siap mengirimkan surat permohonan pembukaan layanan GoRide ke Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung sebagai leading sector.

“Kami bersama Gugus Tugas sedang berproses untuk pembukaan layanan GoRide. Kami patuh dan menghormati aturan serta regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. Kami sekarang dalam tahap menunggu keputusan dari Gugus Tugas untuk layanan Go Ride ini,” kata dia dalam sambungan telepon, tadi malam.

Baca Juga :  Terinspirasi Ride Sharing, SpaceX Rilis Layanan ala Ojek Online untuk Satelit Kecil

Dari segi sarana prasarana protokoler kesehatan, kata dia, manajemen Gojek sudah siap 100 persen. Kesiapan tersebut ditunjukkan manajemen Gojek dengan memperlihatkan sarana prasarana protokoler kesehatan di hadapan Wali Kota Bandung, Oded M Danial, di Pendopo Kota Bandung, Rabu (1/7) Seperti dilansir dari TribunJabar.com.

Dalam kesempatan tersebut, manajemen Gojek menyampaikan upaya Gojek membantu penanggulangan Covid-19 di Kota Bandung, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan dan kebersihan kepada mitra GoRide dan GoCar (layanan transportasi) dan merchant GoFood.

Protokol Kesehatan dan kebersihan yang dimaksud adalah:

1. Secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan dan kebersihan serta penggunaan alat pelindung diri kepada Mitra Driver dan Merchant melalui aplikasi maupun media komunikasi lainnya.

2. Posko Aman Bersama Gojek : checkpoint pemberlakuan protokol kesehatan bagi mitra driver, pembagian paket sanitasi (hand sanitizer dan masker) serta desinfeksi unit kendaraan.

Baca Juga :  Kemenhub: Selama Angkutan Umum Belum Memadai, Ojek Diizinkan

3. Fitur informasi status suhu tubuh mitra driver dan kebersihan kendaraan di aplikasi Gojek. Informasi yang memberikan rekaman dari aktivitas pelayanan terhadap mitra driver di Posko Aman Bersama Gojek.

4. Fitur Chat Contactless Delivery. Inovasi ini berupa tambahan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan GoFood dan GoSend antara pelanggan-mitra driver.

5. Protokol kesehatan di merchant GoFood : Menyediakan masker wajah, masker kepala, sarung tangan, dan penjepit kemasan makanan.Membersihkan area operasional, fasilitas, dan perangkat di resto. Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Memastikan makanan matang, serta dipanaskan dan diolah dengan benar. Memulangkan karyawan yang sedang sakit (demam, flu, batuk, diare). Menyediakan area antrian dengan jarak minimal 1 meter antar setiap orang.

“Realisasi suratnya akan kirimkan hari ini. Kami akan menunggu waktu panggilan dari Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19. Kami siap persentasi dan simulasi lagi,” tutur Baequni.

Baca Juga :  Tanggapan Ketua IDI DIY Soal Tewasnya Anak Driver Ojol Usai Makan Paket Misterius

Wali Kota Bandung memberikan apresiasi dan menyambut baik upaya penerapan protokol kesehatan dan kebersihan yang diterapkan oleh Gojek. Oded mengatakan, pemberian izin operasional transportasi online khususnya ojek tergantung kesiapan operator. Selama operator bisa memberikan jaminan melaksanakan protokol kesehatan, maka Pemkot Bandung akan mengizinkannya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan, mendorong agar relaksasi ojek online angkut penumpang kembali dilakukan secepatnya karena banyak mitra driver yang menggantungkan perekonomiannya dari aplikasi angkut penumpang ini.

“Sebaiknya segera dilakukan simulasi agar relaksasi ojek online angkut penumpang bisa segera dilakukan. Saat ini banyak driver yang menggantungkan kehidupan perekonomiannya dari angkut penumpang ini. Memang perlu kehati-hatian agar second wave tak terjadi, tapi jangan juga dilama-lamakan,” kata dia saat menjadi tamu dalam acara Coffee Morning Tribun Jabar di Studio Tribun Jabar, Selasa (7/6).

(TOW)

Loading...