Gojek: Ada Tiga Unsur Utama yang Terlibat di Dalam Keamanan Digital

Ilustrasi kejahatan siber. (Sumber: blog.rackspace.com)

Keamanan digital merupakan salah satu hal yang menjadi sorotan selama pandemi Covid-19, mengingat aktivitas di platform digital meningkat signifikan. Berbagai aktivitas mulai dari belajar, berbelanja, hingga bekerja, dilakukan secara daring.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Gojek pada Rabu (30/9/2020), Chief of Corporate Officer di Gojek Nila Marita mengatakan bahwa sebagai platform digital yang banyak digunakan, Gojek selalu berupaya untuk meningkatkan keamanan di dalam layanannya demi kenyamanan pengguna.

Namun, Nila tidak memungkiri bahwa pengguna layanan juga salah satu unsur sangat penting di dalam keamanan digital.

“Ada tiga unsur utama yang terlibat di dalam keamanan digital, yaitu product, process, dan people. People ini bisa konsumen, driver, dan merchant,” ujar Nila, seperti dilansir dari Liputan6.com.

Baca Juga :  Usai Viral Bayar SPP Pakai GoPay, Madrasah Ini Kini Punya QRIS

Keamanan digital, kata Nila, juga bergantung pada kompetensi literasi digital.

“Di Indonesia [keamanan digital] masih ada di level basic dan tidak semua pengguna paham kejahatan yang memanfaatkan kelengahan pengguna. Manusia ini menjadi mata rantai paling lemah di dalam keamanan digital,” kata Nila.

Melengkapi pernyataan Nila, Tony Seno Hartono, peneliti di Center for Digital Society (CfDS) menyatakan bahwa metode eksploitasi psikologis yang memanfaatkan kelengahan pengguna, tidak memandang pendidikan seseorang. Selain itu, metode ini relatif lebih mudah dilakukan daripada eksploitasi dari sisi sistem.

“Jangan heran kalau pejabat, orang berpendidikan tinggi, atau siapa pun menjadi korban,” tutur Tony yang sebelumnya menjabat sebagai CTO di salah satu perusahaan teknologi multinasional.

Baca Juga :  Kerja Sama Distanpangan Bali dengan Gojek Diapresiasi Kementrian Pertanian RI

(TOW)

Loading...