Go-Jek Akan Luncurkan Aplikasi Go-Resto, Driver Tak Perlu Sediakan Uang Tunai

GO-JEK baru saja mengumumkan akan meluncurkan aplikasi barunya yaitu GO-RESTO, dimana aplikasi GO-RESTO merupakan rekanan resmi yang memudahkan para merchant partner GO-FOOD dalam hal memesan makanan.

Seperti diketahui, nantinya GO-RESTO tidak akan beroperasi di dalam ekosistem aplikasi GO-JEK melainkan berada di luar aplikasi tersebut. Hal ini membuat GO-RESTO akan terpisah dengan aplikasi GO-JEK.

Ini bukan kali pertama, GO-JEK meluncurkan sebuah aplikasi yang terpisah dengan aplikasi mereka, sebelumnya GO-LIFE juga berada di luar ekosistem aplikasi GO-JEK.

Sebagai rekanan resmi dari para merchant GO-FOOD, peluncuran aplikasi baru ini nantinya akan memberikan kemudahan bagi para partner GO-FOOD. Sebab, seringkali terjadi masalah saat melakukan pemesanan makanan di lapangan. Sehingga aplikasi GO-RESTO dinilai mampu menjadi sebuah jawaban atas permasalahan-permasalahn yang terjadi di lapangan tersebut.

Terlebih lagi, biasanya para driver kerap kali mengeluhkan sulitnya untuk menalanggi biaya pemesanan makanan. Apalagi pembayaran yang dilakukan oleh GO-FOOD kepada merchant masih menggunakan metode pembayaran uang tunai. Sehingga dinilai kurang praktis.

“GO-RESTO sudah proses roll out, kira-kira sudah dipakai 5 ribu merchant. Aplikasi ini menjadi nilai tambah bagi merchant yang sudah menjadi partner resmi kami,” terang Head of GO-FOOD Nadia Tenggara, Kamis (5/9).

Baca:

Head of GO-FOOD juga mengungkapkan, dengan adanya aplikasi GO-RESTO, hal ini akan lebih memudahkan para driver saat sudah menyelesaikan ordernya, Sebab para driver tersebut tidak perlu repot-repot lagi untuk menyediakan uang tunai saat membayar order makanan tersebut.

Alhasil, biaya pemesanan dan pembelian makanan tersebut akan langsung dipotong melalui akun GO-PAY masing-masing driver dan dialihkan langsung ke akun para merchant, dengan menggunakan pin khusus sebagai proses validasinya.

Skema dan cara kerja aplikasi GO-FOOD ini sangat mudah, jadi sebelum memesan makanan, para driver bisa melakukan konfirmasi ulang terlebih dahulu kepada pihak merchant, setelahnya pihak merchant akan mengisi form untuk total biaya yang sesuai dengan struk dan berikutnya muncul pin validasi yang harus diisi pada aplikasi GO-FOOD tersebut.

Jika pin validasi sudah diterima, maka secara tersistem dan otomatis saldo yang terdapat pada akun GO-PAY driver akan terpotong, namun harus digaris bawahi transaksi ini hanya berlaku jika saldo GO-PAY para driver memiliki saldo yang mencukupi sesuai total biaya pemesanan yang dilakukan.

Jika pembeli membayar dengan uang tunai, maka driver akan menerima uang dari pembeli sebagai pengganti saldo yang terpotong. Jika dengan GO-PAY, saldo milik driver akan langsung terpotong. Ketika mereka telah menyelesaikan order, saldo deposit akan kembali sesuai total transaksi ditambah komisi.

Jika pembeli membayar secara partial, dengan GO-PAY dan tunai, saat driver menyelesaikan order, saldo yang terpotong akan kembali ke deposit ditambah dengan sisa uang tunai dari pembeli.

“Sementara ini layanan yang baru kami sediakan untuk cash management merchant, terima order, memeriksa daftar pemesanan, dan update menu. Ke depannya akan ada pengembangan berikutnya,” katanya.

Saat ini layanan GO-FOOD sudah menjangkau 100 ribu merchant yang tersebar di 5oo kota besar di Indonesia sejak 2015 silam diluncurkan.

Contohnya saja di Jakarta, di mana lokasi restoran pemesanan favorit ada di wilayah Palmerah, Tanjung Duren, Semanggi, Setiabudi. Dengan rentan waktu sekitar 30-40 menit dan rata-rata jarak pemesanan sekitar 3,93 km.

(duniafintech/tow)

Loading...