Driver GrabBike Pelaku Pembunuhan adalah Mantan Pacar Korban

Polisi menangkap tersangka pelaku pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan terhadap perempuan cantik berinisial DO (19) di Apartemen Laguna Tower, Penjaringan, Jakarta Utara.

Tersangka dalam kasus ini bernama Peri Sugianto alias Peri (27) ditangkap pada Kamis (21/9/2017) di Pasar Karang Anyar, Jakarta Barat.

“Benar, sudah ditangkap oleh anggota gabungan Polda Metro Jaya dan Polsek Penjaringan,” ungkap Kapolsek Penjaringan AKBP Anwar Haidar, Kamis (21/9/2017).

Tersangka ditangkap saat berada di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2017) pagi.

“Tersangka yang berprofesi sebagai driver ojek online ditangkap di Pasar Karang Anyar, Sawah Besar sekitar pukul 06.30 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Bersama penangkapan Peri, polisi juga mendapatkan sejumlah barang bukti yaitu satu unit sepeda motor yang digunakan saat melakukan pembunuhan, satu unit TV LCD 24 inci milik korban, sebuah telepon genggam jenis iPhone 7 milik korban, dan satu jam tangan milik korban.

Baca:

“Selain itu, kami juga mengamankan uang tunai senilai Rp 2,3 juta, beberapa (kartu) ATM, dan dua buah handphone, serta pakaian yang digunakan tersangka ketika melakukan pembunuhan,” tambah Argo.

Pace (32), seorang rekan pelaku sesama pengemudi ojek online, saat ditemui di Jalan Kebon Jeruk 17, Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (21/9/2017), membenarkan Peri (27), sudah lama jadi driver ojek online.

Baca Juga :  Giliran Para Driver Ojek Online di Gresik Tuntut Permintaan Maaf Prabowo

“Peri udah lama jadi ojek online, udah dari zaman ramai-ramainya ojek online,” kata Pace (32).

Sebelum tercatat sebagai pengemudi Grab, Peri pernah menjadiojek online di bawah Go-Jek. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena perilaku yang bersangkutan.

“Dia pindah dari Go-Jek ke Grab karena pernah di-suspend. Dulu itu dia pernah melakukan order fiktif,” sambung Pace.

Selama bekerja sebagai pengemudi ojek online, Peri tidak pernah mangkal di dekat rumahnya. Padahal, di dekat rumahnya ada beberapa pengemudi ojek online yang berkumpul bersama.

Meski demikian, Peri juga pernah membuka usaha sendiri di rumahnya di Jalan Kebon Jeruk 17, Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat. Namun, usaha tersebut tidak berlangsung lama.

“Dulu itu dia pernah buka warung kelontong di depan rumah, pernah dagang pulsa juga,” ungkap Pace.

Pernah menjalin asmara 

Adi (28), salah satu tetangga Peri menceritakan, korban pernah indekos di dekat rumah tersangka dalam jangka waktu lama. Tak hanya itu, korban yang dikenal ramah juga sempat menjalin hubungan asmara dengan tersangka.

“Korban sama pelaku ini emang deket dan sempat ada hubungan (asmara) lah,” ungkap Adi saat berada di Jalan Kebon Jeruk 17, Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (21/9/2017).

Informasi itu pun tidak ditampik oleh anggota keluarga tersangka, Muhammad Rekson Abdullah (30).

Namun, abang ipar tersangka itu menolak jika kedekatan antara Peri dan korban lebih dari sekadar teman biasa.

Baca Juga :  Saat Harpitnas, Saatnya Pengguna Go-Jek Pakai Go-Life buat Cuci Mobil

Sebab, Peri diketahui sudah menikah dan mempunyai seorang istri. Hanya, keduanya sudah lama tidak tinggal serumah dan tidak tahu di mana keberadaannya.

“Korban emang dekat sama Peri. Tapi enggak ke dia doang sih, semua tukang ojek di sini kenal sama dia. Terus kalau hubungan asmara kayaknya enggak ada deh,” tuturnya.

Peri diketahui sudah menikah dan mempunyai seorang istri. Namun, keduanya sudah lama tidak tinggal serumah dan tidak tahu di mana keberadaannya.

Rekson menceritakan, Peri terakhir muncul di rumahnya di Jalan Kebon Jeruk 17, Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat, saat momen Lebaran lalu.

“Memang betul dia anggota keluarga di sini, tapi udah enggak tinggal lagi di sini. Udah tiga bulan enggak kelihatan, terakhir pas Lebaran kemarin,” kata Rekson, Kamis (21/9/2017).

Pihak keluarga pun mengaku kaget dengan ditangkapnya Peri. Sebab, selama ini Peri dikenal sebagai pria yang baik dan tidak pernah macam-macam.

“Kaget aja ditangkap, orangnya baik, rajin salat. Tapi emang setelah menikah dua tiga tahun lalu, perilakunya berubah, mungkin karena tekanan hidup,” sambungnya.

Senada tetangga Peri, Adi (28), mengaku terkejut tersangka yang tega membunuh DO.

“Dulu orangnya enggak kayak gitu, orangnya asyik. Enggak nyangka aja bisa sampai kayak begini kejadiannya,” ucapnya.

Temuan mayat

Wanita cantik berinisial DO (19) ditemukan tewas di Apartemen Laguna Tower B lantai 21 No 19, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (19/9/2017) pukul 00.30 WIB.

Baca Juga :  Keluarga Tersangka Pengirim Sate Beracun Minta Maaf ke Pengemudi Ojek Online

Namun belum diketahui apakah wanita tersebut korban pembunuhan atau tidak.

“Benar ada penemuan jasad di apartemen tersebut. Namun belum dipastikan ini adalah korban pembunuhan. Dan sampai detik ini kami menunggu hasil autopsi,” ungkap Kapolsek Penjaringan AKBP Anwar Haidar, Selasa (19/9/2017).

Peristiwa penemuan mayat tersebut berawal dari kecurigaan keluarga yang tidak mendapatkan kabar dari korban.

Tiga hari tidak ada kabar, ibunda korban, GD, langsung menaruh curiga.

Alhasil, GD ditemani dua kakak kandung korban, FR dan RY, mendatangi apartemen korban.

Namun, setibanya di lokasi, mereka mendapati pintu apartemen tertutup, tetapi tidak terkunci.

Mengetahui hal itu RY lalu membuka pintu, diikuti ibu dan saudaranya yang menyusul masuk.

Namun, alangkah terkejutnya saat melihat ke dalam unit apartemen, DO ditemukan sudah tidak bernyawa.

Penemuan mayat DO dilakukan dengan pengawalan dari pihak sekuriti apartemen setempat.

Ketiganya melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang di atas kasur.

“Korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Posisi korban saat itu ada di atas kasur. Selanjutnya korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi,” tutur Anwar.

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Laguna Tower B lantai 21 No 19, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (19/9) pukul 00.30 WIB.

Korban ditemukan dengan posisi terlentang di atas kasur. Ironisnya, mayat korban ditemukan oleh keluarganya sendiri, yang mencari tahu setelah tiga hari menghilang tanpa kabar.

(tribunnews/tow)

Loading...