Cerita Driver Ojol di Bengkulu, Penghasilan Turun hingga 70 Persen karena Pandemi

Pangkalan ojek online (ojol) di kawasan Sawah Lebar

Pandemi Covid-19 yang tengah melanda membuat pendapatan driver ojek online (ojol) di Kota Bengkulu mengalami penurunan drastis.

Andi (37), salah satu driver ojek online (ojol) yang sering mangkal di Jalan Jati Sawah Lebar Kota Bengkulu, mengatakan, pendapatannya dimasa pandemi Covid-19 ini mengalami penurunan yang drastis hingga 50%.

“Sebelum pandemi pendapatan saya sekitar Rp 100 ribu dalam sehari, tapi dimasa pandemi pendapatan saya menurun hingga Rp 50 ribu,” ujar pria asal Medan ini, Senin (19/11) seperti dilansir dari bengkuluekspress.com.

Diakuinya, pendapatan di masa pandemi ini juga disebabkan belum normalnya aktivitas belajar siswa yang saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran secara online. Karena sebagian besar penumpangnya sebelum pandemi rata-rata adalah anak sekolah.

Baca Juga :  Gelontorkan Dana Rp481 Miliar ke Go-Jek, Ini Alasan Allianz

Hal yang serupa juga dialami oleh Nanda (28), driver ojek online (ojol) yang beralamat di Jalan Korem Raya ini. Dia mengatakan penurunan pendapatan memang cukup berat dirasakan, bahkan pendapatannya mengalami penurunan yang sangat drastis.

“Pendapatan saya sebagai driver ojek online pernah turun hingga 70%, padahal pendapatan saya sebelum pandemi sekitar Rp 150 ribu bersih,” ungkap Nanda.

Nanda, mengaku pekerjaan sebagai ojek online (ojol) dilakukannya karena sulit mendapatkan pekerjaan tetap di masa pandemi Covid-19 ini.

“Harapan saya semoga pandemi ini cepat berlalu agar saya dapat mencari pekerjaan yang lebih pasti dari menjadi driver ojol, karena kalau saya tetap menjadi driver ojol tidak akan ada kemajuan dalam hidup saya,” tutupnya.

Baca Juga :  Teganya Customer Ojol Ini, Dibantu Pesan Antar Makanan tapi Tak Mau Bayar Parkir Rp3 Ribu

(tow)

Loading...