Bos IMF dan Sri Mulyani Bahas Perkembangan Go-Jek, Ada Apa?

Hari ini, Go-Jek menjadi pembicaraan dua orang penting di sektor keuangan. Mereka adalah Direktur Pelaksana atau Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hal ini terkuak ketika keduanya membicarakan perkembangan ekonomi digital yang sedang pesat di dunia. Keduanya membicarakan keberhasilan Go-Jek dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Di Indonesia, kita melihat ekosistem digital yang dinamis dengan lebih dari 1.700 startup. Contoh yang bagus adalah Go-Jek, yang telah mengubah dirinya dari aplikasi naik ke platform untuk pembayaran mobile dan banyak layanan lainnya,”kata Lagarde di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

“Tujuannya adalah untuk memanfaatkan revolusi digital ini dengan cara terbaik dengan memperbaiki infrastruktur digital dan dengan membuat sistem pendidikan sesuai untuk masa depan,” sambungnya.

Baca Juga :  Banjir Rendam Jalan di Jakarta Utara, Ketinggian Air Mencapai 30-60 Sentimeter

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui perkembangan teknologi semakin berkembang dan tidak bisa dibendung lagi. Hal ini juga berdampak pada perekonomian yang sudah menjadi ekonomi digital.

Sri Mulyani mengatakan, dengan perkembangan ini, pemerintah juga berupaya memahami dan tidak mau tertinggal dengan ekonomi digital ini. Bahkan karena hal ini, Presiden mengundang anak muda Indonesia uang berhasil dalam ekonomi digital yakni Go-Jek dan Ruang Guru.

Sri Mulyani menilai untuk melakukan ini semua, maka bergantung pada pemerintah dan kebijakan serta infrastruktur yang tersedia. Jika semuanya berjalan dengan baik maka Indonesia mampu menghadapi ekonomi digital dengan baik.

“Go-jek, dalam hal ini, mereka benar-benar membentuk ide otentik untuk melihat masalah masyarakat Indonesia, terutama di Jakarta dengan dimulainya tren kebutuhan layanan dari makanan dan layanan apa pun. Jika itu terjadi di Jakarta, hal itu harus terjadi di 50 kota lain di Indonesia,” tukasnya.

Baca Juga :  Polisi Razia Penumpang Motor yang Tidak Satu Alamat

Dalam beberapa tahun terakhir, Go-Jek menjadi incaran investor besar untuk membenamkan investasinya. Tak tanggung-tanggung, daya tarik perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu berhasil mendatangkan Tencent, JD.com, KKR, Warburg Pincus, Sequoia Capital, Northstar Group, DST Global, dan NSI Ventures. Raksasa internet global Alphabet, induk usaha Google, bahkan belum lama ini mengumumkan komitmennya untuk mendanai Go-Jek senilai hampir Rp16 triliun.

Dengan begitu, total nilai perusahaan Go-Jek diperkirakan telah mencapai USD4 miliar atau lebih dari Rp54 triliun. Setelah Astra dan Djarum berinvestasi, nilai perusahaan Go-Jek yang kini merambah bisnis pembayaran diperkirakan terus bertambah. Apalagi, pihak Astra terang-terangan menyatakan bahwa Go-Jek merupakan pemain utama dalam bidang ekonomi digital di Indonesia.

Baca Juga :  Teganya Customer Kirim Barang Ukuran Besar Pakai Ojek Online

(okezone/tow)

Loading...