Blood Jek, Layanan Antar Darah pada Pasien Semudah Pesan Ojek Online

Blood Jek, suatu inovasi gagasan Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Lumajang dalam hal pelayanan darah berupa motor yang difungsikan sebagai sarana transportasi pengantar darah.

Melalui Yankes.kemekes.go.id yang dikutip pada Senin (26/2/2018) dijelaskan mekanisme dari Blood Jek ini dapat dilakukan dengan mudah layaknya masyarakat kekinian memesan sebuah ojek online.

Masyarakat yang membutuhkan darah dapat melakukan pemesanan dengan menelepon ke PMI, dan selanjutnya petugas Blood Jek ini akan mengantarkan pesanan darah tersebut kepada pasien yang membutuhkan dengan cepat dan sigap dengan tetap memperhatikan jaminan kualitas darah tersebut.

Baca: Mengenal Para Perempuan Jagoan di Industri Digital, Salah Satunya SVP Go-Jek

Dengan kesigapan dan fungsi dari Blood Jek itu sendiri sebagai pembawa harapan dengan mengantarkan darah yang dibutuhkan oleh para pasien.

Blood Jek siap mengantarkan darah bagi pasien selama 24 jam dan tanpa dipungut bayaran.

Pada dasarnya Blood Jek ini bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan darah, seperti korban kecelakaan, pasien operasi, maupun pasien kegawatdaruratan lainnya yang membutuhkan bantuan tambahan darah.

Namun, disamping itu ada manfaat utama yang turut mendasari munculnya inovasi ini, yaitu untuk menekan angka kematian ibu saat melahirkan.

Baca: Gelar HUT RTrans, MNC Life Beri Bantuan Proteksi ke Ribuan Driver Ojek Online

Karena tingkat angka kematian ibu saat melahirkan akibat pendarahan di Kabupaten Lumajang masih terbilang tinggi, oleh karenanya hal ini mendorong tercetusnya ide inovasi tersebut.

Peningkatan Pengelolaan Transfusi Darah

Kedepan, inovasi ini juga harus terus diimbangi dengan peningkatan managemen pengelolaan yang baik serta memperhatikan faktor-faktor pendukung yang perlu juga dikembangkan.

Semakin populernya layanan ini, tentunya permintaan masyarakat akan pelayanan darah dengan bantuan Blood Jek pun akan meningkat.

Oleh karenanya mungkin dapat dicari solusi bagaimana meningkatkan stok darah di PMI yang harus dijaga benar ketersediaannya, sedia setiap saat.

Mengingat penyimpanan darah sejak diambil dari pendonor hanya bisa bertahan selama 35 hari dan selebihnya sudah dianggap kadaluarsa, maka inovasi ini juga seharusnya dapat menarik partisipasi pendonor secara maksimal sehingga dapat menjamin kesediaan stok darah di PMI.

(infonawacita.com/tow)

Loading...