Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Tengah (Jateng) membuka survei terkait alat transportasi pilihan warga Jateng. Survei tersebut dibuka melalui media sosial Twitter dengan memanfaatkan suara warganet yang kebanyakan mengaku sebagai warga Jateng, Senin (4/12/2017).
Dari hasil survei yang dibuka Dinas Kominfo Jateng itu, ojek dan taksi konvensional seakan-akan tak lagi dipilih sebagai alat transportasi utama. Hasil survei tersebut menunjukkan ojek dan taksi konvensional hanya meraih satu persen suara.
Baca:
- Menutup Jalan Pahlawan, FKAU Jateng Gelar Aksi Tolak Transportasi Online
- Audiensi dengan Kominfo Jateng, Sopir Ojek Pangkalan Tuntut Pelarangan Ojek Online
Hasil itu kalah jauh dibandingkan dengan ojek dan taksi berbasis aplikasi smartphone atau yang lebih dikenal sebagai ojek dan taksi online. Survei yang dibuka Dinas Kominfo Jateng itu menunjukkan ojek dan taksi online meraup 47 suara. Sedangkan dua pilihan lainnya, BRT Trans Semarang dan angkutan kota (angkot) meraih 14% suara dan pilihan kendaraan pribadi mencapai 38%.
Survei mengenai alat transportasi yang dibuka Dinas Kominfo Jateng itu bermula dengan digelarnya demo di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Senin (4/12/2017). Berdasarkan keterangan yang dibeberkan Dinas Kominfo Jateng, demonstrasi itu lagi-lagi berkaitan dengan keberadaan transportasi online di Jateng.
“Lagi-lagi angkutan umum konvensional lakukan orasi dan audiensi, menyikapi keberadaan angkutan online, bagaimana pendapatmu tweeps?” tulis pengelola akun Twitter milik Dinas Kominfo Jateng, @kominfojateng, sebelum membuka survei.
Sementara itu, dijelaskan Dinas Perhubungan Jateng, juga melalui Twitter, para peserta demo terkait transportasi online di depan Kantor Gubernur Jateng di Kota Semarang itu mengatasnamakan diri mereka sebagai anggota Forum Komunikasi Angkutan Umum (FKAU). “Aksi unjuk rasa serentak se-Jawa Tengah oleh Forum Komunikasi Angkutan Umum (FKAU),” tulis pengelola akun Twitter @perhubunganjtg.
(solopos/tow)