Begini Cara Grab Agar Tetap Berkembang Selama Pandemi

Grab

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata berbicara mengenai perubahan yang terjadi saat pandemi, salah satunya melalui layanan Grab Protect.

“Grab Protect butuh pengembangan cepat mengatasi perubahan bagaimana menggunakan pengalaman sebelumnya yang terkait dengan keamanan karena prioritas keamanan adalah yang tertinggi bagaimana orang bisa adaptasi di sana sini bagaimana melihat situasi pandemi, bagaimana memeperbaiki protokol kesehatan,” katanya dalam Public Lecture dengan Legatum Center for Enterpreneurship & Development at MIT di Jakarta, Rabu (23/6/2021).

Grab Protect menurutnya diluncurkan dalam kurun waktu satu bulan, saat di mana pandemi mulai merebak salah satunya di Indonesia. Meski sudah diluncurkan, Ridzki menegaskan tak akan berhenti untuk mengembangkan layanan tersebut.

“Akan ada follow up tak hanya fisik tapi teknologi membutuhkan beberapa bulan karena butuh pengembangan tertentu. Misalnya pengenalan wajah dengan masker. Bagaimana scanning pengemudi apakah menggunakan masker atau tidak,” tegasnya.

Baca Juga :  Wali Kota Jayapura Sambut Positif Peluncuran GrabProtect

Grab menjadi salah satu perusahaan yang masih tahan di tengah pandemi. Menurut dia, ada tiga hal yang membantu Grab bisa menjadi seperti sekarang. Hal ini bisa dicontoh oleh wirausaha, yang masih baru sekalipun.

“Pertama investasi pada orang-orang (SDM) yang tepat. Kedua bagaimana investasi kepada teknologi. Ketiga, scaling business menyeimbangkan permintaan dan penawaran,” katanya lagi.

Peluncuran GrabProtect di tengah pandemi merupakan solusi yang bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan terjaminnya mata pencaharian para mitra Grab menyusul pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar di Indonesia. Ide atas peluncuran GrabProtect ini juga didorong oleh budaya perusahaan yang gesit dimana ketangkasan bisnis telah menjadi inti dari model bisnis Grab.

Baca Juga :  Dialog dengan Manajemen, Driver Grab Tuntut Tarif yang Lebih Manusiawi

Sebagai tambahan, dari penerapan deklarasi kesehatan yang ketat, pemakaian masker, dan prosedur disinfeksi, armada GrabCar juga telah dilengkapi dengan partisi yang bertujuan untuk membatasi kemungkinan paparan virus antara pengemudi dan penumpang.

Sedangkan mitra pengemudi GrabBike juga telah dilengkapi dengan pelindung yang dirancang seperti tas punggung untuk membatasi aliran udara dari pengemudi ke penumpang sehingga akan meminimalisir resiko paparan virus antara pengemudi dan penumpang. Sesuai arahan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan, adaptasi dalam layanan transportasi ini telah memungkinkan ribuan mitra pengemudi Grab untuk kembali beroperasi melayani masyarakat.

Ridzki menambahkan, sejak awal, prioritas utama Grab adalah memastikan keamanan dan kebersihan bagi mitra pengemudi dan pelanggan, terutama di masa pandemi ini. Hal ini akan membantu mempertahankan pendapatan para mitra Grab, yang dapat dicapai dengan membangun kepercayaan dari para pelanggan untuk terus menggunakan platform kami.

Baca Juga :  Mulai Beroperasi, Ini Cara Pesan Taksi Listrik Grab di Bandara Soetta

“Meskipun terjadi disrupsi sebagai akibat dari mewabahnya COVID-19, bisnis kami tetap berkembang pesat. Saya sangat bersyukur atas ketangkasan bisnis yang kami miliki sehingga kami berhasil melewati masa-masa sulit dan melakukan adaptasi bisnis kami melalui diversifikasi layanan yang solid. Pandemi mendorong kami untuk menyesuaikan strategi operasional dan meningkatkan ketangguhan bisnis dengan mengarahkan sumber daya kami ke layanan yang lebih relevan, dimana kami dapat fokus untuk memecahkan masalah yang dihadapi para pengguna kami sehari-hari dan mendukung sumber mata pencaharian mitra kami, serta membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi ini,” pungkasnya.

(TOW)

Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia

Loading...