Anggota Komisi V Kecam Bos Taksi Malaysia yang Kritik Pemerintah RI

Shamsubahrin Ismail viral di media sosial

Bos Big Blue Taxi Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail mengkritik pemerintah Indonesia karena mengizinkan ojek online beroperasi. Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umar Hadi mengecam pernyataan Shamsubahrin dan mengatakan Shamsubahrin tidak pantas mengkritik pemerintah RI.

“Pertama dia itu tidak pantas mengatakan seperti itu. Ini kan urusan keluarga, dalam negeri Indonesia. Jadi, atas dasar apa dia mengatakan seperti itu?” kata Yoseph kepada wartawan, Senin (2/9/2019).

Menurut Yoseph, Shamsubahrin semestinya mempelajari lebih dulu kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia. Dia juga menilai Shamsubahrin perlu menggali informasi tentang alasan pemerintah RI memberi izin kepada ojek online.

“Kalau dia warga Indonesia silakan. Tapi kalau orang asing, coba tanya dulu, pelajari dulu situasi, kondisi sosial, budaya, ekonomi yang ada di Indonesia dan tanyakan juga kepada pemerintah. Jangan langsung berpendapat seperti itu,” jelasnya.

“Karena kan kalau pernyataan dilontarkan kan harus didasarkan pada penelitian dulu, pada informasi yang tepat dulu lah seperti apa kondisinya,” imbuh Yoseph.

Shamsubahrin diketahui menyebut rakyat Indonesia tak salah jika disebut miskin. Dia menilai justru pemerintah RI yang salah.

Yoseph menegaskan bahwa permasalahan ekonomi di Indonesia dengan di Malaysia berbeda. Anggota Komisi V Fraksi PDIP itu meminta Shamsubahrin tak mencampuri urusan pemerintah RI.

“Silakan mereka mengatur urusan rumah tangga mereka, kita tidak memberikan komentar dan kritik. Ya saya kira berlebihan kalau dia mengatakan seperti itu,” tegasnya.

Shamsubahrin sebelumnya juga meminta pemerintah Malaysia tak mengikuti pemerintah Indonesia yang memberi izin kepada ojek online. Dia menyinggung pengemudi ojek online tak punya gaji tetap.

“Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk membawa Grab, untuk membawa Gojek,” ujarnya dalam sebuah rekaman video. 

(detik/zak/haf/transonlinewatch)

Loading...