Ahli dari FKM UI Bagikan Tips Agar Tetap Sehat Saat Gunakan Taksi Online

Taksi Online

Penularan virus corona (Covid-19) melalui udara atau transmisi airborne dianggap berisiko terjadi di kabin mobil yang mengandalkan sirkulasi udara dari AC. Risiko bisa semakin besar misalnya saat kita menaiki transportasi umum seperti taksi online.

Penularan virus SARS-COV-2 penyebab Covid-19 bisa terjadi misalnya saat seseorang yang sehat berada dalam satu kabin mobil yang sama dengan seseorang berstatus positif.

Aerosol, inti droplet yang keluar dari seseorang positif saat batuk, bersin, berbicara, atau nyanyi mampu melayang-layang di udara sehingga dapat terhirup seseorang sehat unutuk kemudian memulai infeksi.

Di kabin mobil risiko penularan bisa semakin besar pasalnya berukuran sempit dan diperparah sirkulasi AC memutar udara yang itu-itu saja.

Ahli epidemiologi dan biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menjelaskan, ruangan bersirkulasi AC meningkatkan risiko tertular Covid-19.

Baca Juga :  BEI Sebut Go-Jek Lebih Baik IPO daripada Backdoor Listing

“Ruangan bersirkulasi AC itu bisa meningkatkan risiko terkena Covid-19 atau penyakit pernapasan lain. Kalau mau pakai AC, sirkulasinya harus lancar dan kalau bisa pakai filter,” kata Pandu Riono.

Tips cegah penularan Covid-19 di Taksi Online

Praktisi keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan saat menaiki taksi online masyarakat dianjurkan menggunakan masker, sarung tangan, sedia pencuci tangan, membuka jendela, dan minim bicara atau ngobrol.

Menjaga mulut tetap tertutup sepanjang perjalanan di taksi online, meski sudah menggunakan masker, dianggap cara terbaik tidak terpapar aerosol atau droplet. Ini juga bertujuan tidak menulari orang lain sebab status positif Covid-19 pada seseorang memungkinkan tidak langsung disadari karena tanpa gejala.

Baca Juga :  Go-Jek Bantu Kepolisian Ungkap Perampokan yang Menimpa Mitranya di Solo

“Jika sudah di dalam kabin pada ruangan tertutup, semaksimal mungkin dengan orang yang tak dikenal jangan sering komunikasi,” kata Jusri.

Jusri juga mengatakan sebaiknya kaca jendela dibuka secara berkala sehingga untuk agar terjadi sirkulasi udara dengan lingkungan di luar kabin.

Sirklulasi AC mobil biasanya terdapat dua pilihan, tertutup dan terbuka. Pengaturan ini dilakukan melalui tombol di dasbor.

Saat tertutup berarti sistem AC mengisap udara dari kabin mobil lalu mengatur suhunya sesuai keinginan kemudian mengembuskannya lagi ke kabin mobil melalui ventilasi. Sementara pada opsi terbuka sistem AC mengisap sebagian udara dari luar mobil, hal ini biasanya ditandai dengan suhu angin yang masuk ke kabin lebih panas.

Baca Juga :  Ada 9.400 Unit Grab Diklaim Sudah Lakukan Uji KIR

Selain itu Jusri mengimbau kepada pengguna transportasi umum seperti taksi selalu membentengi diri dengan dengan masker dan sarung tangan. Ada baiknya juga kualitas masker ditingkatkan, dari semula menggunakan kain, menjadi masker N95.

“Yang dikhawatirkan kita satu ruangan dengan orang tidak dikenal, misalnya naik taksi, kereta, bus, itu udaranya muter-muter aja di situ. Mau tidak mau ya membentengi diri. Tambahannya selain masker coba pakai juga faceshield,” ungkap dia.

Ia juga menyarankan pengemudi dan penumpang selalu menjaga kebersihan diri. Jusri juga mengingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum hendak menyentuh area wajah.

“Jangan lupa jaga kebersihan diri, lalu pemilik kendaraan juga rajin membersihkan mobilnya seperti yang dilakukan sejak awal,” kata Jusri.

(TOW)

Loading...