YouTuber Indonesia Ungkap Kelebihan Go-Jek, Yuk Tonton!

Polemik terkait jasa angkutan berbasis online di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mencapai puncaknya pada Rabu (11/10/2017) lalu.

Berawal dari demo para sopir angkot dan taksi argometer (konvensional), Pemerintah Kota Balikpapan resmi mengeluarkan tiga keputusan yang berimbas pada transportasi online.

Isinya sebagai berikut:

  1. Penutupan segala bentuk kegiatan operasional serta pelayanan transportasi online Grab, Gojek, dan Uber di Kota Balikpapan yang belum memenuhi perizinan.
  2. Membentuk tim pengawasan (dari kepolisian, Dinas Perhubungan, DPRD dan Perwakilan Asosiasi Gabungan Angkutan Umum seperti angkot dan taksi) dalam hal tataran teknik pengawasan dan pengendalian untuk dapat berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
  3. Pembentukan tim audiensi ke Kementerian Perhubungan dan Presiden Republik Indonesia terkait penutupan aplikasi Gojek, Uber dan Grab yang belum memenuhi perizinan sesuai peruntukannya.

Namun keputusan ini menuai penolakan dari kalangan masyarakat, terutama mereka yang selama ini merasa terbantu dengan kehadiran transportasi online. Protes pun terus disuarakan sampai hari ini (17/10/2017).

Baca: The Power of Emak-emak, Protes Penutupan Transportasi Online di Balikpapan

Jauh sebelum kisruh ini bergulir, seorang YouTuber kondang Indonesia ternyata pernah membuat eksperimen di kota minyak.

YouTuber bernama Agung Hapsah sengaja datang ke Balikpapan untuk mencoba menggunakan jasa Gojek, salah satu perusahaan angkutan online.

Agung pergi ke Balikpapan untuk memahami apa itu Gojek, lantaran di tempat tinggalnya angkutan jenis ini belum tersedia. Lewat video berdurasi 9 menit, Agung mengisahkan pengalamannya.

Awalnya ia memesan Gojek dari tempatnya menginap di Hotel Menara Bahtera menuju Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) di Jalan Jenderal Sudirman, kawasan pusat kota Balikpapan.

Tak sampai satu menit, driver Gojek datang menjemputnya di depan hotel. Sesampainya di Monpera, Agung membayar tarif senilai Rp 15.000.

“Jadi itu pertama kali aku menggunakan Gojek dan aku harus bilang itu sangat keren,” katanya.

Berikutnya ia mencoba menggunakan layanan taksi konvensional. Rutenya sama, dari Hotel Menara Bahtera menuju Monpera.

Berapa tarif yang harus dia bayar? Agung merogoh kocek senilai Rp 50.000.

Pulangnya, ia memilih menggunakan angkot untuk menghemat uang. Tapi yang terjadi dia tidak turun sampai depan hotel.

Angkot hanya berhenti di jalan besar, sehingga memaksa Agung harus berjalan kaki ke hotel.

“Transparansi harga menjadi mudah dimengerti kenapa banyak orang memilih menggunakan Gojek,” kata Agung dalam video itu.

Setelah itu Agung merasa haus. Dari kamar hotel ia mencoba menggunakan layanan Go-Food milik Gojek untuk memesan minuman. Tak menunggu lama, driver Gojek menelponnya sembari membawakan pesanan.

Agung kemudian membayar minuman jenis Mocha Float seharga Rp 28.000 plus ongkos Gojek Rp 15.000. Totalnya senilai Rp 43.000.

“Inovasi seperti inilah yang menarik konsumen. Kamu harus berinovasi untuk tetap relevan dan taksi konvensional gagal melakukan ini,” katanya.

Lewat video tersebut Agung menyampaikan pendapatnya bahwa angkutan online merupakan solusi terbaik untuk transportasi.

“Tapi dengan meningkatnya taksi online, maka kemungkinan taksi konvensional akan mengalami penurunan. Dan di sinilah kekacauan mulai terjadi.

Daripada berkompetisi secara sehat, orang memilih menyerang secara fisik dengan kelompok lain. Untuk aku, ini artinya kita belum siap mengikuti Masyatakat Ekonomi Asean.

Kalau kita melakukan tindakan kekerasan untuk persaingan lokal, lalu bagaimana dengan persaingan global?

Layanan taksi konvensional mengklaim perusahaan seperti Gojek mengambil pendaptan mereka dan mengambil pelanggan dari mereka.

Tapi menurutku masalahnya ini bukan dengan Gojek, tapi dengan taksi konvensional, sudah ketinggalan zaman, tidak efisien dan biayanya sangat mahal.

Sebelum ada taksi online, tidak ada opsi selain taksi konvensional. Opsi lainnya tidak terlalu bagus seperti angkot atau becak.

Hal ini memungkinkan taksi konevensional untuk membuat harga tinggi karena mereka tahu tidak ada opsi lain.

Mereka memasang harga yang lebih tinggi dan mereka menggunakan alasan seperti pajak, hukum, harga bensin untuk menjustifikasi harga tinggi ini.

Tapi sekarang dengan hadirnya taksi online, orang dapat melihat bahwa mereka dulu dieksploitasi. Orang-orang sekarang bisa pilih yang jauh lebih murah dan transparan,” kata Agung.

Di akhir rekaman, Agung Hapsah juga memberikan catatan khusus terkait kisruh transportasi online ini.

“Menurutku peraturan transportasi publik harus direvisi agar sesuai dengan standar masyatakat modern dan memungkinkan pelayanan seperti Gojek menjalankan bisnis secara legal.

Selain revisi, menurutku peraturan baru berkaitan dengan pajak untuk layanan taksi online juga harus dibuat.

Untuk sekarang tidak ada solusi yang jelas.

Tidak ada yang baik atau jahat, masing-masing hanya ingin mempertahankan pekerjaannya,” komentarnya.

Berikut video lengkapnya:

Siapakah Agung Hapsah?

Nama Agung Hapsah tidak luput dari nama salah satu jajaran YouTuber Indonesia yang berbakat dengan beragam konten yang ia buat.

Hingga saat ini pun ia telah memiliki 546.399 subscriber.

Dilansir dari www.goodnewsfromindonesia.id, banyak yang mengatakan bahwa konten ia buat merupakan konten dengan kualitas yang sangat bagus seperti salah satu videonya di bawah ini.

Pria bernama lengkap Agung Awlia Hapsah ini berasal dari Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Agung lahir di Ujung Pandang tahun 1999. Kemudian menghabiskan menghabiskan beberapa tahun hidupnya di Australia, yakni semenjak kelas 3 SD hingga kelas 2 SMP.

Tidak heran jika rekaman videonya banyak menggunakan bahasa Inggris.

Agung memiliki dua saudara perempuan yakni Alvina Sazilah Hapsah dan Zahra Ramadhani Hapsah.

Ayahnya bernama M. Ali Hapsah.

Dikutip dari www.goodnewsfromindonesia.id, perjalanan Agung membuat video dimulai ketika ia berumur 11 tahun dan bereskperimen sendiri atau otodidak.

Ia belajar banyak hal dalam membuat video sendiri, dari editing, videografi hingga sinematografi.

Karena kualitas konten yang ia produksi, banyak orang yang memujinya dan bahkan Agung memiliki fans yang cukup banyak.

Beberapa YouTuber lain pun juga sempat berkolaborasi dengan Agung, salah satunya adalah Fathia Izzati yang cukup terkenal dengan video ’21 ACCENTS’ nya yang kini telah mendapat lebih dari 6 juta views.

Bersama Jokowi Naik Pesawat Kepresidenan

Agung Hapsah juga pernah melakukan perjalanan dengan pesawat kepresidenan dan bertemu dengan orang nomor 1 di Indonesia Presiden joko Widodo.

Perjalanannya selama dua hari bersama Presiden Jokowi itu direkam dan diunggah ke Youtube hingga menjadi viral.

Dalam video tersebut, Agung memperlihatkan isi pesawat kepresidenan plus layanannya yang terbilang spesial.

Berikut videonya:

Selain membuat konten untuk Youtube, Agung Hapsah juga sosok yang cerdas.

Ia menggeluti dunia debat bahasa Inggris.

Pada 2016 lalu ia mengikuti NSDC atau National School Debating Championship bersama kedua temannya yakni Lila Aryadwita dan juga Ayu Suci Rakhima mewakili Kalimantan Timur dan sampai ke babak final.

Loading...