Warga Protes ke Pemkot Probolinggo Karena Menutup Go-Jek Secara Sepihak

Hadirnya moda transportasi online di beberapa daerah tidak bisa dipungkiri telah dirasakan membawa banyak manfaat oleh masyarakat. Namun, tidak mengherankan kehadirannya juga mengalami penolakan di beberapa daerah seperti di Probolinggo.

Baca: Lagi, Polresta dan Pemkot Probolinggo Tutup Aplikasi Ojek Online

Setelah Polresta dan Pemkot Probolinggo sepakat menutup beroperasinya ojek berbasis online di daerah tersebut secara sepihak, netizen pun ramai mengajukan protes terhadap kebijakan yang telah diambil oleh Pemkot Probolinggo tersebut.

Sebagian dari mereka berpendapat bahwa Go-Jek, sebagai salah satu penyedia jasa transportasi online justru memudahkan mereka dalam memesan makanan tanpa harus keluar rumah dan tidak mungkin menolak pesatnya laju perkembangan teknologi.

Baca Juga :  Vaksinasi Mitra Driver Lansia, Gojek Ucapkan Terima Kasih ke Pemkot Semarang

Seperti komentar dikutip dari netizen bernama Dian Ainur Riza, menurutnya “Gojek lebih baik karena mengantar ke rumah tanpa harus ke luar rumah, apakah asap dan organda bisa? kalo perlu asap organda membuat aplikasi yang serupa karena bagaimanapun kita tidak bisa menolak kemajuan teknologi.

Netizen juga berpendapat bahwasanya kehadiran Go-Jek di wilayah mereka justru memudahkan para pendatang dan para pelaku bisnis kuliner. Seperti diuangkapkan Ayahe Alya Rinjani.  Menurutnya, di kota-kota lain sudah hadir transportasi online, bahkan tidak hanya Go-Jek.

“Kota-kota lain juga ada malah tidak cuma Go*jek saja dan masyarakat juga dibuat lebih mudah kalau bisa online, terutama bagi para pendatang dan para pelaku bisnis kuliner, dimusyawarakan saja enaknya gimana,” ungkapnya.

(Tow)

Baca Juga :  Terungkap! Begini Proses Terbentuknya GoTo
Loading...