Uber Minta Anak di Bawah Umur Tak Gunakan Taksi Daring

Menumpang transportasi berbasis aplikasi merupakan hal yang wajar dewasa ini. Namun bagi anak di bawah umur, Uber justru menganjurkan sebaliknya.

Sebagai salah satu pemain di industri angkutan sewa khusus di Indonesia, Uber tidak menyarankan anak di bawah umur menggunakan layanananya. Perusahaan asal Amerika Serikat itu merasa anak di bawah umur belum siap memakai layanannya.

“Jika anak-anak harus memakai Uber, harus didampingi oleh orang dewasa, orang tuanya, walinya, atau pengasuhnya yang bisa mendampinginya,” ujar Dian ketika ditemui di kantornya di Plaza UOB, Jakarta, Rabu (12/7).

Baca: Orderan Driver Uber Tak Datang, Saldo Berkurang

Dian menyebut penggunaan layanan transportasi oleh anak-anak kerap berakhir tak sempurna. Barang hilang maupun tertinggal tak jarang terjadi ketika penumpangnya seorang anak-anak. Menurutnya kejadian lebih sering terjadi pada layanan motor.

“Karena anak-anak belum bisa mengurus diri sendiri,” imbuh Dian. Patut diketahui, Uber membatasi usia minimal 18 tahun untuk menggunakan layanan mereka.

Sebagai pencegahan lain, pihak Uber telah menyarankan kepada para mitra pengemudinya agar menolak setiap permintaan angkutan dari anak-anak di bawah umur.

Dian menuturkan pihaknya tidak takut kehilangan permintaan dari anak-anak di bawah umur. Menurutnya keselamatan dan keamanan lebih penting ketimbang menerima pesanan dari kelompok usia tersebut.

Ia bahkan mempersilakan mereka yang tak menyambut keputusan itu untuk memakai layanan angkutan lain.

“Uber kan bukan satu-satunya pilihan berkendara,” tegasnya.

Kendati demikian anjuran ini tetaplah sebuah anjuran. Mengakali usia pengguna ketika pertama kali mendaftar aplikasi bukanlah hal sulit, seperti halnya pada aplikasi lain semacam surat elektronik maupun Facebook.

(cnn/tow)

Loading...