Uber Merugi Rp 14 Triliun

Perusahaan Uber mengumumkan kerugian sebesar USD 1 miliar atau di kisaran Rp 14,3 triliun di kuartal pertama 2019. Investasi besar di bisnis baru seperti pengantaran makanan jadi faktor besar dalam kerugian tersebut.

Dikutip detikINET dari Reuters, pendapatan perusahaan taksi online tersebut naik 20% menjadi USD 3,1 miliar. Baik pendapatan maupun angka kerugian itu sesuai dengan perkiraan Uber.

Jumlah kerugian Uber termasuk yang terbesar di antara perusahaan yang sudah melantai di bursa saham. Namun harga saham Uber malah naik 2,6% karena jaminan dari CEO Uber, Dara Khosrowshahi bahwa bisnis mengalami perkembangan. Ia menyebut 2019 adalah tahun investasi.

“Kisah kami sederhana. Kami adalah pemain global. Pekerjaan kami adalah tumbuh cepat dan lebih efisien dalam waktu yang sangat-sangat lama,” sebut Dara.

Baca Juga :  Tegas, Go-Jek Langsung Pecat Driver Taksi Online Pelaku Pelecehan

Uber memang masih dalam tahap mengakuisisi user sebanyak mungkin. Tapi Dara dinilai harus dapat meyakinkan bahwa Uber akan meraih profit di masa depan.

“Meskipun masih jauh dari keuntungan, Uber mengharapkan tanda-tanda kuat perkembangan di seluruh ukuran kunci dan itu adalah hal yang penting buat investor,” kata Ygal Arunian, analis industri dari Wedbush.

Uber mengatakan jumlah pengguna aktifnya saat ini sebanyak 93 juta secara global. Naik dari jumlah 91 juta pada akhir kuartal IV 2018. Di kuartal itu, Uber juga menelan kerugian USD 887 juta.

(detik/tow)

Loading...