Tak Hanya Julianto, Petugas PPSU Ini Juga Terima Teror Order Fiktif Go-Food

Ahmad alias Dafi berkaos coklat. (Sumber: Detik.com)

Kisah ‘teror’ order makanan fiktif driver ojek online juga dialami Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) atau yang dikenal dengan pasukan oranye bernama Ahmad Maulana (28). Pria yang karib disapa Dafi itu bercerita seorang perempuan berinisial A menjadi dalang dibalik teror tersebut.

Dafi bercerita perkenalannya dengan A dimulai dari Facebook (FB) pada awal Juni 2017. Dari situ Dafi janjian bertemu langsung di rumah A di daerah Kayu Manis, Jakarta Timur. Saat didatangi Dafi mengaku kecewa karena mendapati kenyataan foto profil A berbeda dengan wajah aslinya.

“Awalnya lewat FB, awalnya kenalan, gini-gini, saya samperin ke rumahnya, ternyata lain dengan di fotonya, yaa udah saya tolak aja cintanya,” terang Dafi kepada media saat ditemui di kantor PPSU, Jalan KH Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2017).

Dafi mengaku hanya berhubungan dengan A selama empat hari. Di hari ketiga, Dafi menyebut orang tua A berniat menjodohkan mereka.

Baca: Perempuan Patah Hati ini Membalas Dendam Dengan Memesan Go-Food Hingga Jutaan Rupiah

“Hari ketiga silaturahmi dengan orangtuanya, ternyata orangtuanya pengen jodohin anaknya ke saya. Tapi saya nggak suka, dia bilang, ‘Kalau kamu suka sama anak saya, saya jodohin’. Saya belum kasih jawaban, malamnya saya pulang,” kata Dafi.

Sesampainya di rumah, Dafi berterus terang jika tidak menaruh hati kepada A. Hal itu disampaikannya melalui aplikasi pesan singkat Blackberry Messenger (BBM) dan WhatsApp (WA). Sejak saat itulah teror order fiktif layanan Go-Food itu bermula.

“Sampai di rumah saya jawab terus terang saya nggak suka sama si Arti lewat BBM, WA. Hari keempat, sorenya dia mulai neror, pertama kali (makanan) datang rumah, yang terima saya dan orang tua. Saya ngotot gak mau bayar, tapi orang tua bayarin,” jelasnya.

Dafi mengaku sempat menolak pesanan makanan yang dialamatkan padanya karena tidak merasa memesan. Namun, driver Go-Food itu menerangkan makanan yang sudah dipesan tak bisa dikembalikan.

“Saya sudah beli, nggak bisa dibalikin lagi dong mas. Kan saya nggak merasa pesan, kalau bapak mau saya anterin ke rumahnya. Saya anterin, saya tahu,” ujar Dafi mengulang percakapannya dengan driver Go-Food saat itu.

Teror order makanan fiktif itu dialami Dafi hingga belasan kali. Dafi mengaku hanya membayar satu kali pesanan makanan yang dialamatkan padanya. Dia juga pernah mengantarkan pesanan makanan itu ke rumah A.

“Sampai disana nggak tahu gimana saya cuma anterin, belum sempat kesana. Cuma bayar sekali 19 kali saya tolak, sempat sekali saya anter ke rumah cewek itu,” katanya.

(detik/tow)

Loading...